•   03 May 2024 -

Astuti Minta Anggaran Master Plan Banjir Masuk Belanja Prioritas Pemkot

Bontang - M Rifki
08 November 2021
Astuti Minta Anggaran Master Plan Banjir Masuk Belanja Prioritas Pemkot Komisi III DPRD Bontang saat meninjau lokasi banjir di wilayah Kelurahan Tanjung Laut/Hms

KLIKKALTIM.COM - Anggota Komisi III DPRD Bontang Astuti meminta agar pemerintah memasukkan anggaran penyusunan master plan atau dokumen induk penanganan banjir dalam daftar belanja prioritas di tahun depan. 

Dokumen itu dibutuhkan agar penanganan masalah banjir di Bontang bisa dilakukan secara komprehensif, terukur dan terintegrasi. 

Master plan ini sebelumnya, pernah diajukan pemerintah saat pergeseran APBD mendahului perubahan. 

Klik Juga : Junaidi Cs Tak Berdaya Loloskan Anggaran Master Plan Banjir

Tetapi, kala itu, dewan menilai usulan yang ditawarkan sulit menghasilkan master plan efektif, karena terhalang waktu yang singkat. 

Untuk itu, di tahun anggaran 2022 nanti, pemerintah diharapkan memasukkan penyusunan master plan dalam daftar belanja prioritas. 

"Yah kita sangat harapkan master plan banjir itu bisa tuntas dan komprehensif. Supaya penanganan banjir gak parsial seperti sekarang," ungkap Astuti saat meninjau titik banjir di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan, Selasa (9/11/2021) pagi

Klik Juga : 5 Ribu Warga Bontang Terdampak Banjir

Politisi Partai Persatuan dan Pembangunan ini menilai, kegiatan untuk penanggulangan banjir tanpa dokumen induk sulit menghasilkan program yang komprehensif. 

Untuk itu, dengan landasan master plan, program penanganan banjir bisa berkelanjutan dan terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. 

"Yah kalau ada master plan nanti, penanganannya bisa terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir," ungkapnya. 

Dia melanjutkan, setelah dokumen induk itu rampung, alokasi anggaran 10 persen dari APBD bisa diwujudkan dan tepat sasaran. 

Klik Juga : Agus Haris Beber Alasan Dewan Coret Anggaran Master Plan Banjir

Apalagi hal ini sejalan dengan rekomendasi Pansus Banjir 2018 lalu. Di poin pertama, harus merampungkan master plan banjir, disusul dukungan anggaran 10 persen. 

"Kalau sudah ada master plan yang disusun ahli pasti akan melahirkan kajian yang sifatnya berkelanjutan. Jadi penanganan banjir bisa diurai mulai dari akarnya," ungkapnya.




TINGGALKAN KOMENTAR