•   20 May 2024 -

Di Bontang, Satu Lowongan Direbutkan 6 Pelamar

Bontang - Alpiana
04 Januari 2018
Di Bontang, Satu Lowongan Direbutkan 6 Pelamar Ilustrasi

KLIKKALTIM.COM - Enam tahun lalu M Junaidi memutuskan ikut seleksi di masuk perguruan tinggi ternama di Makassar, Sulawesi Selatan. Ambil jurusan Hubungan Internasional, alumni SMK Putra Bangsa Bontang ini lulus meyakinkan.

Terlahir dari keluarga ekonomi menengah ke bawah tak menyurutkannya menggapai impian sebagai diploma. Ia menyingkirkan ratusan pelamar lain. Pada 2017, ia lulus strata 1 dengan menempuh pendidikan empat tahun lebih.

Masalahnya, apa yang didengar Junaidi enam tahun lalu kini telah berubah. Situasinya berbanding terbalik: lembaran ijazah dan baju toga miliknya belum jua ‘sakti’ menarik simpati perusahaan. Entah berapa banyak sudah map diantarkannya dari pintu ke pintu perusahaan. Mulai perusahaan di Bontang hingga Samarinda dan Balikpapan, Kalimantan Timur. Nasibnya sama; pengangguran.

Nasib sama juga dialami Novi Widiyastuti (21), korban PHK akibat pengurangan karyawan di salah satu perusahaan wilayah Bontang. Dalam keadaan pahit, Rusli terus mendaftar pekerjaan sana-sini, demi mencari nafkah untuk ibu dan kedua adiknya yang masih bersekolah. Maklum, Novi menjadi tulang punggung usai ayahnya meninggal akibat stroke 1 tahun silam saat dia baru saja lulus kuliah di salah satu universitas Yogjakarta.

Pengangguran sebagai permasalahan abadi yang tidak kunjung teratasi. Bahkan hingga usia Kota Bontang menginjak 18 tahun bayang-bayang pengangguran masih menghinggapi kota ini.

Junaidi dan Novi adalah contoh sulitnya warga Bontang mencari lapangan kerja. Berdasar data Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, Perizinan dan PTSP Kota Bontang selama kurun Januari-November 2017 masih ada 10.152 orang luntang lantung mencari kerja. Terbanyak adalah laki-laki yaitu 7.701 dan sisanya perempuan 2.451 orang. Jumlah ini meningkat dari tahun 2016 sebanyak 2.064 orang (selengkapnya lihat grafis).

Puluhan ribu pencari kerja itu harus memperebutkan 1.530 lowongan kerja. Artinya, setiap satu kursi kerja ada 6 orang harus ‘saling sikut’ untuk bisa bekerja. “Tahun ini hanya terserap 1.746 orang tenaga kerja saja. Paling banyak di Oktober saat TA (Turn Around) di perusahaan,” ujar Riduansyah, Kepala Seksi Informasi Pasar Kerja Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, Perizinan dan PTSP Kota Bontang, Kamis (4/1/2018) pagi. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR