•   09 May 2024 -

Hasil Kajian Master Plan, Butuh Rp 700 Miliar Bontang Bebas Banjir

Bontang - M Rifki
12 Desember 2022
Hasil Kajian Master Plan, Butuh Rp 700 Miliar Bontang Bebas Banjir Wakil Wali Kota Bontang Najirah didampingi pegawai saat meninjau banjir/Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Penyusunan dokumen induk penanganan banjir atau master plan selesai disusun.

Hasil kajian menyebutkan dibutuhkan Rp 700 miliar untuk mengatasi masalah banjir di Bontang.

Uang itu nantinya digunakan untuk tiga program. Jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Namun, nilai itu diprediksi akan bertambah karena belum masuk perhitungan dari kajian saluran drainase perkotaan.

Klik JugaSkema Diubah, Anggaran Tangani Banjir Bisa Turun Drastis, Butuh 15 Tahun untuk Terwujud


Kabid Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang, Edi Suprapto mengatakan, untuk program jangka pendek pengerjaan akan menyasar pengerukan sungai, pembangunan turap, dan pembuatan check dam pencegah sedinentasi.

Diketahui, panjang sungai di Bontang mencapai 28 Kilometer mulai dari hulu hingga hilir. Untuk sungai yang belun diturap pun berkisar 9 kilometer atau sepertiga dari panjang sungai.

Untuk daya tampung sungai saat ini hanya berkisar 400 ribu kubik. Namun, ketika sungai secara keseluruhan sudah diturap bisa mencapai 667 ribu kubik.

Klik JugaMateri Master Plan Banjir Dicecar Warga, Wali Kota Minta Kaji Lebih Mendalam

Kemudian, untuk jangka menengah penanganan banjir bisa teratasi dengan membangun folder dibagian hulu sungai Bontang. Tepatnya di Kelurahan Gunung Telihan, dan Kelurahan Kanaan.

Sedangkan jangka panjangnya, konsultan masih bersandar pada pengerjaan Bendungan Suka Rahmat Kutim.

Tetapi, konsultan kajian diminta memperbaiki dan mencari alternatif penanganan penyelesaian di lingkungan kota. Tidak menyinggung daerah tetangga karena terbatas kewenangan.

"Uang yang dibutuhkan senilai Rp 700 miliar. Tetapi belum sama kajian drainase perkotaan. Jumlahnya akan bertambah itu," kata Edi Suprapto, Selasa (13/12/2022).

Disinggung soal agenda tertutup, Edi beralasan hanya agar fokus dalam pembahasan. Tidak ada yang ditutup tutupi dari persoalan pembahasan.

"Hanya perlu fokus saja tidak ada yang rahasia," sambungnya.

Penyempurnaan ditarget rampung pada akhir Desember 2022 ini. Dengan semua kajian dan catatan yang perlu direvisi bisa terselesaikan.

Setelah itu baru tugas Pemkot Bontang untuk mencari anggaran baik itu dari Pemerintah Pusat, Provinsi, dan APBD.

"Masih sampai minggu kedua Desember kita kasih waktu. Kalau sudah kelar jadi penyelesaian banjir nanti dilakukan secara barengan," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR