Imbas Penutupan Beras Basah, 30 Kepala Keluarga Menggangur
KLIKKALTIM.COM -- Kebijakan pemerintah menutup objek wisata Pantai Beras Basah dinilai gegabah.
Sebab, penutupan tempat wisata pasti memutus rantai pendapatan para pelaku usaha jasa transportasi penyeberangan di sana.
Padahal, usaha jasa penyeberangan ini menjadi satu-satunya tempat bergantung bagi 30 Kepala Keluarga.
Ketua Asosiasi Kapal Penyeberangan Wisata Beras Basah, Abdul Ganing menuturkan, total anggota yang tergabung di asosiasinya sebanyak 48 orang.
Klik Juga : Alasan Covid, Pemkot Tutup Lagi Beras Basah dan Stadion Lang-Lang Mulai Hari Ini
Kebanyak kapal milik anggotanua telah dimodifikasi untuk memberi kenyamanan penumpang.
"Nah kalau kapal kita ini rata-rata sudah dirubah semua, enggak cocok lagi untuk tangkap ikan," ujar Abdul Ganing kepada wartawan, Kamis (20/8/2020).
Kata Abdul, penutupan sepihak pemerintah sangat disesalkan. Sebab, kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan nasib mereka.
Seharusnya pemerintah juga mencari solusi alternatif untuk menghidupi kepala keluarga yang dipastikan menggangur jika Beras Basah ditutup.
"Jangan main tutup saja lah, kaya apa nasib kita ini," keluhnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: