•   08 May 2024 -

Salam Nilai Kinerja BME Buruk, Minta Kasmiran Dievaluasi

Bontang - Ichwal Setiawan
15 Agustus 2018
Salam Nilai Kinerja BME Buruk, Minta Kasmiran Dievaluasi Nursalam. (DOK/KLIKBONTANG)

KLIKKALTIM.COM - Performa buruk PT Bontang Migas dan Energi (BME) luput menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kota Bontang tahun 2017 mendapat sorotan dari Ketua DPRD Bontang, Nursalam.

Ketua Salam-begitu biasa disapa mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi kinerja Direktur BME, Kasmiran Rais akibat gagal menyetor pendapatan untuk daerah. Sebab, direktur sebelumnya mampu memberikan keuntungan sebesar Rp 1 miliar. Namun, sejak posisi berganti oleh Kasmiran BME tak berkontribusi untuk PAD.

“Pasti ada yang salah. Pemerintah harus evaluasi BME, kalau memang tak bisa diatur yah copot saja direkturnya (Kasmiran Rais-red). Gelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa,” tanda Nursalam kepada wartawan saat ditanya di ruangan kerjanya, Rabu (15/8) siang.

Politisi yang juga wartawan senior ini mengatakan, idealnya BME di bawah pimpinan direktur baru mampu menyetor keutungan bagi daerah. Pasalnya, nilai penjualan gas meningkat. Seharusnya, jumlah profit share lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya karena keuntungan bertambah.

Ironisnya kondisi ini justru tak memberikan keuntungan apapun bagi daerah. Pemerintah diminta segera mengambil tindakan tegas atas manajemen BME yang baru. Jangan dibiarkan berlarut-larut untuk menjaga kesehatan perusahaan.

Dia menambahkan, keluhan dari mitra swasta atas performa buruk BME sudah sampai ditelinganya. Pihak Black Bear (pembeli gas dari BME) mengeluhkan asupan gas ke perusahaannya kerap terlambat. Akibatnya perusahaan harus mengurangi produksi. Agar pelatan pabrik tak rusak akibat shutdown mendadak karena habis listrik.

“Pemerintah segera mengambil tindakan, bisa-bisa mitra kita minta putus kontrak. Lantas siapa lagi pembeli gas?,” ungkapnya

Dia menambahkan, perjuangan Kota Bontang mendapat kepercayaan dari SKK Migas untuk pengelolaan gas tak mudah. Jangan sampai akibat pengelolaan manajemen yang buruk. Kuota gas dicabut kemudian dialihkan ke BUMN.

Dirinya pun berjanji apabila manajemen belum dievaluasi. Sisa kucuran modal sebesar Rp 7 miliar ke BME ditahan. “Saya bakal tunda Perda penyertaan modal kalau manajemen tak kunjung membaik,” pungkasnya. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR