•   10 May 2024 -

Temukan Gejala Hewan Kena Penyakit Antraks, Peternak di Bontang Diminta Melapor

Bontang - M Rifki
11 Juli 2023
Temukan Gejala Hewan Kena Penyakit Antraks, Peternak di Bontang Diminta Melapor Hewan kurban yang dijual di Bontang dinyatakan bebas dari penyakit./ M Rifki- Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM - Penyakit menular antraks dari hewan ternak ke manusia jadi perhatian Dinas Kesehatan Bontang. 

Diketahui, Antraks (Anthrax) merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya serta dapat menular ke manusia.

Kepala Bidang Penanggulangan, Pemberantasan dan Penyakit Dinkes Bontang, Muhammad Ramsi mengatakan, masyarakat diminta pro aktif untuk melihat gejalanya. 

Misalnya terhadap hewan ternak yang mati mendadak, mengidap demam tinggi, tidak nafsu makan, gelisah, sesak nafas, kejang-kejang, sering berputar dan gigi gemertak. 

Mengeluarkan darah berwarna kehitaman serta encer dari setiap lubang tubuh hewan, terakhir ialah gejalan pada pembengkakan leher, dada, sisi perut, pinggang, dan kelamin luar. 

"Jadi kalau Antraks belum ada kasus di Bontang. Cuman kita himbau untuk tetap waspada. Utamanya kepada penyakit yang diderita hewan ternak," ucap Ramsi kepada Klik Kaltim, Senin (10/7/2023). 

Lebih lanjut penularan antraks ke manusia hanya bisa setelah berkontak dengan hewan tersebut. Namun tidak bisa langsung menularkan sesama manusia. 

Lebih lanjut gejala yang dihadapi manusia saat terkena antraks diantaranya. Infeksi melalui kulit pada bagian tubuh terbuka, seperti kaki, tangan, leher, dan wajah. Lemudian juga muncul jaringan eschar atau jaringan hitam pada kulit. 

Setelah itu gejala yang timbul bisa menyebabkan infeksi dari saluran pencernaan. Seperti demam, sukit menelan makanan, mual, diare, muntah, pembengkakan leher, dan BAB berdarah. 

Gejala terakhir juga bisa menyebabkan gangguan sakuran pernapasan. Untuk efeknya bisa demam, lemas, batuk kering, dan denyut jantung berdetak kencang. 

"Tapi penularan hanya bisa terjadi antara hewan ke manusia. Namun tidak bisa menular antara manusia yang mengidap antraks ke manusia lainnya," sambungnya. 

Diakhir yang perlu dilakukan oleh masyarakat ialah. Tidak menyembelih, mengelola, atau mengkonsumsi hewan yang sudah mati dan sakit. 

Pastikan saat mengkonsumsi hewan yang sudah disembelih untuk dimasak dengan matang sempurna. 

Kata Ramsi dirinya intens berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian soal mengawasi jalur distribusi hewan ternak. 

"Kita intens bekerja sama dengan DKP3 jadi bisa dicegah sejak awal. Untuk di Bontang kasus masih belum ada," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR