•   10 May 2024 -

Pengelolaan Sampah Bontang

Volume Sampah di Bontang Berkurang 25 Ton, KSM Paling Berperan

Bontang - M Rifki
01 September 2023
Volume Sampah di Bontang Berkurang 25 Ton, KSM Paling Berperan Sampah yang tertumpuk di pasar lama Rawa Indah Jalan KS Tubun/ M Rifki- Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang mengklaim volume sampah di Bontang berkurang pada pertengahan 2023 ini.

Dari data yang diterima Klik Kaltim saat ini populasi sampah di Bontang berkisar 75 ton per harinya. Sementara pada awal-awal tahun populasi sampah bisa mencapai 90 ton per hari.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Bontang Syakhruddin mengatakan, sampah berkurang karena Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang intens memilah sampah sebelum dibuang.

"Tapi kalau dilihat jumlah populasi sampah berkurang. Saat ini sih 75 ton saja. Coba lihat di Loktuan, Gunung Telihan, dan Berebas Pantai sudah mulai tertib," kata Syahkruddin kepada Klik Kaltim, Jumat (1/9/2023).

KSM yang mengelola sampah di Bontang memanfaatkan limbah dari rumah tangga. Sampah yang masih memiliki nilai ekonomis diambil, sedangkan selebihnya dibuang.

Dari pemilahan itulah volume sampah yang sebelumnya berkisar 90 ton per hari menjadi seperti sekarang.

Pun begitu, Syakruddin mengatakan, idealnya di tiap kelurahan tersedia 5 KSM untuk memilah sampah. “Faktornya beragam sampah berkurang, tapi pemilahan oleh KSM paling dominan berpengaruh,” ungkapnya.

Baca JugaSehari Tampung 75 Ton Sampah, TPA di Bontang Lestari Nyaris Overload

Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPTD TPA Bontang Lestari Yuniar mengatakan, secara prediksi kapasitas umur TPA saat ini hanya berkisar 5 tahun ke depan.

Total sampah yang masuk ke TPA setiap harinya memang berada di angka 75 ton. Angka itu juga masih terbilang tinggi. Paling tidak dengan program pengelolaan sampah jumlah limbah rumah tangga bisa terus berkurang.

Semisal dengan kebijakan penarikan tempat sampah dan pengelolaan sampah yang sudah disortir melalui Bank Sampah ataupun TPST.

"Jumlahnya sekarang 75 ton per hari. Memang masih mengkhawatirkan. Apalagi proyeksi umur TPA hanya berkisar 5 tahun ke depan," kata Yuniar




TINGGALKAN KOMENTAR