•   03 May 2024 -

Sudah Sepekan Desa Santan Tengah Terendam Banjir, Tanaman Petani Terancam Gagal Panen

Kaltim - M Rifki
15 November 2021
Sudah Sepekan Desa Santan Tengah Terendam Banjir, Tanaman Petani Terancam Gagal Panen Kondisi rumah warga di Desa Santan Tengah, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara terendam banjir sudah sepekan/Asriani - Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM - Sudah sepekan wilayah Desa Santan Tengah, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara teredam banjir. 

Hujan yang mengguyur wilayah hulu, Desa Santan Ulu, menyebabkan air sungai meluap ke rumah-rumah warga. Akibat banjir ini lahan pertanian warga gagal panen. 

Warga RT 13 Handil 3, Desa Santan Tengah, Adi Rahman mengatakan, air yang merendam rumah warga kini sudah mencapai pusar orang biasa. 

Aktivitas masyarakat setempat terhambat, mereka bertahan di rumah menunggu air surut.  

"Sudah satu minggu ini air mulai merendam kawasan pemukiman khususnya di Handil 3, akibatnya masyarakat tidak bisa melangsungkan aktivitas mereka," kata Adi Rahman saat dikonfirmasi awak media melalui telpon seluler, Selasa (16/11/2021). 

Klik Juga : Jatam Minta Jokowi Tertibkan Tambang Ilegal, 8 Titik Berada di Samarinda - Bontang

Adi juga membeberkan dampak kerugian ekonomi akibat banjir, 8 hektar kebun miliknya terancam gagal panen. Apalagi, tanaman seperti jagung, cabai, sayur-sayuran lainya yang tidak tahan dengan genangan air sudah pasti terancam mati. 

"Luar biasa sekali ini, hampir semua lahan pertanian di santan tengah kerendam. 

Kalau yang berada di atas bukit pasti aman aja," sambungnya. 

Warga lainnya, Zainuddin juga harus mengelus-elus dada lantaran kebun miliknya harus gagal panen. 

Padahal, kebun itu satu-satunya sumber pendapatan yang ia miliki untuk menghidupi keluarganya. 

"Menangis saya lihat kebun gagal panen karena banjir ini," ucapnya. 

Ancaman Buaya 

Bencana banjir juga membuat warga was-was. Ancaman keselamatan dari buaya dikhawatirkan warga. Buaya acap kali menampakkan diri di pemukiman warga, selama banjir ini. 

Masyarakat hanya bisa berdiam diri di rumah. Sementara untuk memenuhi kebutuhan saat banjir masyarakat hanya mengandalkan ketersediaan pangan secara mandiri. 

"Buaya sudah mulai naik ke pemukiman yang halamannya udah terendam banjir. Bahkan ada salah satu warga yang tempat penampungan air nya rusak akibat ditabrak buaya," ucapnya. 

Dikonfirmasi terpisah Kepala Desa Santan Tengah Nasrullah mengatakan, hampir semua wilayah nya terendam banjir. 

Diketahui Desa Santan Tengah memiliki 4 Dusun seperti, Handil Dua, Handil Tiga, Handil Micok dan Kampung Masjid. 

"Ada sekitar 400 kepala Keluarga yang terdampak banjir. Hari ini ketinggian air kembali tinggi karena kondisi hujan yang terus mengguyur wilayahnya," kata Nasrullah. 

Nasrullah menjelaskan banjir ini bukan hanya diakibatkan oleh hujan. Namun, penyebab lainnya ialah aktivitas pertambangan yang berada di hulu sungai Santan. 

Klik Juga : Satwa Kerang Kepah Asli Sungai Santan Diklaim Punah, Disinyalir Akibat Tambang Batu Bara

Karena, tidak ada serapan akibatnya setiap hujan deras maka air tidak akan menyerap kedalam tanah melainkan langsung memenuhi sungai. 

"Kalau aktivitas tambang di hulu terus berjalan maka banjir akan selalu terjadi ketika di sana hujan deras. Karena aliran sungai santan terintegrasi hingga ke Desa," ucapnya. 

Lebih lanjut, dirinya menuturkan dampak dari banjir ialah perekonomian masyarakat. Karena mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dan pekebun. Walhasil semua tanaman yang ditanam rusak dan terancam gagal panen akibat banjir. 

"Semua tanaman yang terendam pasti mati dan gagal panen. Belum lagi untuk tanaman sawit karena banjir membuat akses masuk ke kebun sangat susah," lugasnya. 

Hingga saat ini Nasrullah terus menghimbau masyarakat Desa Santan Tengah agar tetap bertahan didalam rumah karena ancaman buaya mulai mengintai wilayah sekitar. 

Saat ingin berpergian pun disarankan pada siang hari dan harus berhati-hati. 

"Himbauan aja yang saat ini bisa dilakukan. Karena belum ada bantuan yang bisa diberikan baik dari Pemerintah Kukar atau dari Perusahaan setempat," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR