•   29 April 2024 -

12 Anak dari Keluarga Kurang Mampu Ikuti Operasi Bibir Sumbing PIKA Pupuk Kaltim

Korporasi - Redaksi
04 Desember 2020
12 Anak dari Keluarga Kurang Mampu Ikuti Operasi Bibir Sumbing PIKA Pupuk Kaltim Persatuan Istri Karyawan Pupuk Kaltim (PIKA PKT) menggelar operasi bibir sumbing gratis bagi 12 anak dari keluarga kurang mampu.

KLIKKALTIM.com -- 12 anak dari keluarga kurang mampu mengikuti operasi bibir sumbing gratis dari Persatuan Istri Karyawan Pupuk Kaltim (PIKA PKT). 

Operasi dalam menyambut HUT Pupuk Kaltim ke-43 tahun ini dilaksanakan di Rumah Sakit Pupuk Kaltim, Sabtu (5/12/2020). 12 anak yang menjalani operasi dari usia 3 bulan sampai 6 tahun. 

Ketua Umum PIKA PKT Kuntari Rahmad Pribadi, mengungkapkan program ini bekerjasama dengan Pupuk Kaltim dan Smile Train Indonesia, badan amal internasional untuk anak-anak dalam hal operasi sumbing. Para pasien tak hanya dari Kota Bontang, tapi juga dari Kutai Timur dengan masalah beragam, mulai dari celah di bibir hingga celah di langit-langit mulut.

"Seluruh biaya operasi dan pengobatan para pasien ditanggung penuh PIKA bersama Pupuk Kaltim, termasuk biaya rawat inap dan perawatan, hingga konsumsi selama di rumah sakit," ujarnya.

Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian dan kontribusi PIKA bagi masyarakat, sekaligus dukungan terhadap peran Pupuk Kaltim dalam menyikapi berbagai kondisi sosial, yang kali ini khusus menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu penderita bibir serta langit-langit sumbing sejak lahir, sebab anak dengan kondisi tersebut dipastikan mengalami kesulitan untuk makan maupun berbicara. 

Kondisi sumbing secara otomatis juga akan berdampak terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak, karena jika dibiarkan berpotensi menjadikan anak rentan terhadap penyakit maupun infeksi, sehingga perlu tindakan medis untuk mengembalikan fungsi anggota tubuh anak secara normal. 

"Semoga dengan operasi ini, anak-anak kita dapat kembali tersenyum dan meningkatkan kepercayaan diri untuk bersosialisasi di masyarakat dan lingkungan sekitarnya," tambah Kuntari. 

Ketua Tim Yayasan Anugerah Sentosa Agus Santoso, selaku perpanjangan Smile Train Indonesia, menyambut positif operasi bibir dan langit-langit sumbing yang digelar PIKA Pupuk Kaltim bagi anak kurang mampu di Bontang dan Kutai Timur. Dirinya pun memastikan operasi yang dilaksanakan tim dokter Smile Train dilaksanakan sesuai standar internasional, apalagi didukung fasilitas optimal oleh RS Pupuk Kaltim untuk hasil maksimal pasca operasi.  

“Kami sangat mengapresiasi kontribusi Pupuk Kaltim yang membawa kembali senyuman anak Indonesia, dan ini bagian dari 4.100 lebih operasi yang gelar Smile Train di Indonesia,” terang Agus Santoso. 

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, mengatakan perusahaan terus berupaya meningkatkan kontribusi bagi masyarakat Bontang dan Kalimantan Timur secara berkesinambungan, sehingga keberadaan Pupuk Kaltim semakin dirasakan manfaatnya. Terlebih di usia ke-43 tahun perjalanan Pupuk Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan nasional, tak lepas dari peran serta masyarakat yang senantiasa mendukung operasional perusahaan dengan menciptakan kondusifitas daerah serta jalinan sinergi yang kuat pada berbagai bidang. 

Menurutnya, Pupuk Kaltim memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat dengan terus aktif berkontribusi di berbagai bidang. Hal ini sejalan dengan visi Pupuk Kaltim sebagai salah satu anak usaha BUMN Pupuk Indonesia, untuk terus hadir memberikan manfaat bagi masyarakat, Bangsa dan Negara.

"Kegiatan operasi bibir sumbing ini salah satu upaya Pupuk Kaltim untuk terus dekat dengan masyarakat, khususnya bagi anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa," tuturnya. 

Sementara, Muslimah orang tua salah satu pasien operasi bibir sumbing mengucapkan terima kasih kepada Pupuk Kaltim dan PIKA PKT atas program operasi bibir sumbing gratis ini. Baginya, program ini sangat bermanfaat bagi putrinya yang baru berusia 2 tahun. 

"Saya sangat berterima kasih, program ini luar biasa, sangat bermanfaat bagi kami," ucapnya haru sambil menitihkan air mata. (Wal)




TINGGALKAN KOMENTAR