•   04 May 2024 -

Galian C Bikin di Sekrat Bikin Permukiman Berlumpur, Pengelola Ditengarai Abaikan Kesepakatan

Kutai Timur - Redaksi
04 April 2024
Galian C Bikin di Sekrat Bikin Permukiman Berlumpur, Pengelola Ditengarai Abaikan Kesepakatan Galian C Bikin di Sekrat Bikin Permukiman Berlumpur, Pengelola Ditengarai Abaikan Kesepakatan.

KLIKKALTIM - Galian C di Desa Sekerat tidak hanya meninggalkan lumpur di permukiman warga. Beberapa kesepakatan antara warga dan penambang ditengarai tidak dijalankan.

Kesepakatan tersebut di antaranya adalah hauling tidak dilakukan di jalan umum. Penambang harus membuat jalan alternatif.

Perusahaan juga memberikan uang debu, tapi tidak dilakukan. Kesepakatan itu dilakukan saat pertemuan di kantor desa. Di RT 3 tidak diberikan uang debu, karena ada transisi ketua RT,” ujar Sumarni, warga Desa Sekerat.

Sementara, Kepala Desa Sekerat Sunandhika menyampaikan pihaknya sudah menangani masalah yang dikeluhkan oleh warganya terkait dampak galian C tersebut.

“Sudah dilakukan perbaikan di lapangan, dan pengecoran jalan,” kata Sunandhika.

Ia pun tak menapik adanya kesepakatan awal antara pengelola galian C dengan warga melalui pemerintah desa.

“Sudah kami bahas di lingkup pemerintahan desa, dan sudah ditindaklanjuti,” tegas Sunandhika.

Diduga, pasir hasil galian C tersebut dipasok ke pabrik semen yang berada di sekitar desa tersebut. 

Dikeluhkan warga

Lumpur galian C menggenangi dan menumpuk di halaman rumah warga dan jalan di Lubuk Tutung, Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Kondisi tersebut sudah sering terjadi, kala musim hujan datang.

Warga yang terkena dampak Sumarni sempat membagikan kondisi halaman rumahnya yang ditutupi lumpur melalui media sosial Facebook pada Kamis (21/03/2024) lalu.

Sumarni mengatakan lokasi galian C dengan rumahnya hanya berjarak kurang lebih 50 meter dan posisi lokasi galian lebih tinggi dari area pemukiman warga. Sehingga ketika hujan turun, nampak jelas air dari lokasi galian C mengalir ke pemukiman warga

“Setiap musim hujan rumah kami di penuhi lumpur yang dibawa oleh arus air hujan dari lokasi galian C. Atas kerusakan rumah kami belum ada yang mau bertanggungjawab,” ucap Sumarni saat dihubungi media Kronikkaltim.com melalui telepon seluler, Rabu (29/03/2024).

Sumarni harap dari pemerintah Desa Sekerat mengambil langkah, agar lumpur dari galian C tidak lagi masuk ke pemukiman warga.

“Harusnya pemerintahan desa perhatikan warganya, bukan hanya melihat saja tanpa ada tindakan. Kasian kami warga merasakan dampaknya dan tidak ada yang bertanggung jawab,” harapnya.

Sementara itu, Nirmawati warga Sekerat yang rumahnya berhadapan langsung dengan lokasi galian C itu mengaku, halaman rumahnya masih berlumpur dan dirinya sudah dua kali laporan ke Kepala Desa Sekerat.

“Laporan pertama keesokannya langsung ditanggapi dengan penggalian parit di depan area galian C, tapi pada saat hujan deras genangan lumpur tetap masuk,” ujar Nirmawati.

Kemudian, Nirmawati juga menjelaskan laporan kedua respon dari Kades nantinya akan dicarikan solusi.

“Semoga dengan penggalian parit yg dilakukan kemarin tidak banjir lumpur lagi. Ya nanti dilihat saat hujan deras,” jelasnya. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR