•   28 April 2024 -

Maju Mewakil Kukar, Rima Hartati Minta Restu Kyai

Politik - Yoyok Sudarma
15 Februari 2019
Maju Mewakil Kukar, Rima Hartati Minta Restu Kyai Rima Hartati dalam salah satu momen sosialisasi dirinya di Kutai Kartanegara

KLIKKALTIM.COM - Calon Anggota Legislatif (Caleg) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) daerah pemilihan Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar), Rima Hartati Ferdian bersilaturahmi ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis, 14 Februari 2019 di bilangan Tengarong Seberang.

Rima sowan untuk meminta doa restu atas majunya ia dalam proses suksesi pemilu serentak pada 17 April 2019 mendatang. Istri mantan calon wakil gubernur Awang Ferdian Hidayat itu maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Kaltim Dapil 4 Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sebelum melakukan sosialisasi lebih jauh ke seantero Kukar, Rima memandang perlu untuk sowan kepada para kyai NU. Menurutnya, NU adalah sebagai orang tua dari PPP. 

"Saya hadir untuk bersilaturahmi, Alhamdulilah saya maju melalui PPP, sekaligus memohon doa restu dan arahan para ulama," sebut Rima.

Rima hadir bersama Wiwik Dwi Retnowati juga Caleg DPRD Kaltim dari PPP Daerah Pemilihan Kota Samarinda. Hadirnya mereka disambut langsung Ketua PC NU Kukar Kyai Khairul Anwar, Sekretaris Kyai Muhammad Rosid, Wakil Ketua Bidang Organisasi Kyai Wirio Suryo dan Wakil ketua Bidang Ekonomi KH Syaiful Bahri.

Khairul Anwar menyambut baik kehadiran mereka, menururutnya ini bagian dari silaturahmi dan koordinasi warga NU. Disebutnya bahwa PPP tidak asing baginya, Ia pun akan mendoakan semuanya.

"PPP dari pimpinan pusat hingga daerah juga masih ada nuansa NU. Pada prinsipnya kita dukung semua," sebutnya. 

Dalam arahannya, Khairul Anwar juga menekankan agar semua kader menjaga silaturahmi setiap daerah. Para pengurus NU, kata dia, sudah lama menunggu adanya silaturahmi seperti ini.

"Saya anggap ini adalah kunjungan anak terhadap orang tuanya," ucapnya

Ia berharap, silaturahmi seperti ini tidak terjadi hanya lima tahun sekali. Terlebih jika kader NU yang berkecimpung di partai politik harus mampu menangkap aspirasi NU secara kelembagaan.

Setelah memberikan arahan, silaturahmi ditutup dengan doa bersama, dengan harapan agar hajat setiap kebaikan bisa dikabulkan Yang Maha Kuasa. (*)

 




TINGGALKAN KOMENTAR