•   28 April 2024 -

Rima Sebut Sektor Budaya Kukar Sangat Menjanjikan

Politik - Yoyok Sudarma
25 Februari 2019
Rima Sebut Sektor Budaya Kukar Sangat Menjanjikan  Kedekatan Rima Hartati Ferdian bersama pedagang di Kutai Kartanegara.

KLIKKALTIM.COM -  Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar) dikenal sebagai daerah seni dan budaya dibanding sembilan kabupaten atau kota yang berada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Eksistensi keraton Ing Martadipura menjadi entitas lokal, dimana modernitas berpadu menjadi satu. Kondisi ini dibaca sebagai peluang menjanjikan bagi masyarakat Kukar dengan menawarkan produk seni yang berlandaskan dari budaya masyarakat dengan ciri khas kearifan lokal.  

Hal itu dapat dilihat dari seni arsitektur masyarakat Kukar dalam membuat rumah tradisional yang dikenal dengan sebutan Rumah Lamin. Rumah tradisional Kutai itu terdapat persamaan dengan Rumah Lamin Dayak. Pun saat ini rumah berbahan kayu dengan motif ukiran khas itu mudah ditemui di Kukar dan sekitarnya. Salah satu bangunan rumah lamin itu dapat dilihat di taman Pulau Kumala, Kukar, Kecamatan Tenggarong.

Rumah Lamin suku Dayak salah satunya, di halaman rumah lamin terdapat patung-patung kayu berukuran besar, dan merupakan patung persembahan nenek moyang. Pulau Kumala di Tenggarong memiliki nilai jual pariwisata yang potensial. 

“Menjaga dan melestarikan kesenian lokal Kutai Kertanegara dengan mengembangkan pusat budaya yang melibatkan Pemuda dan Pelajar Kukar memungkinkan gagasan itu dibangun spot-spot lain selain Pulau Kumala-Tenggarong” ujar Rima Hartati Ferdian kepada media ini beberapa waktu lalu.

Calon Anggota Legislatif (Caleg) Provinsi Kaltim, daerah pemilihan (Dapil) Kukar dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyebut seni drama Mamanda juga merupakan kesenian drama tradisional yang tak kalah populis di masyarakat Kukar. Mamanda merupakan salah satu kesenian drama tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Kutai. Istilah mamanda berasal dari kata pamanda atau paman.

Pamanda dalam suatu lakon merupakan panggilan raja yang ditujukan kepada menteri, wajir atau mangkubuminya dengan sebutan pamanda menteri, pamanda wajir, dan pamanda mangkubumi. Kesenian ini selalu dipertunjukkan pada setiap perayaan nasional, pada acara perkawinan, khitanan, dan sebagainya. Saat ini, mamanda sudah jarang dipentaskan secara terbuka. Namun, pertunjukan ini masih dapat ditonton pada festival Erau di Tenggarong.

Masih banyak kreativitas masyarakat Kukar lainnya yang Ia dukung yakni, seni musik. seni musik Kutai banyak dipengaruhi oleh kebudayaan melayu dan Islam. Salah satu seni musik Kutai yang terkenal adalah tingkilan. Alat musik yang digunakan adalah gambus (sejenis gitar berdawai 6), ketipung (semacam kendang kecil), kendang (sejenis rebana yang berkulit sebidang dan besar) serta biola.

Musik tingkilan disertai pula dengan nyanyian yang disebut betingkilan. Betingkilan berarti bertingkah-tingkahan atau bersahut-sahutan.

Seni tari Suku Kutai dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni Seni Tari Rakyat dan Seni Tari Klasik. Seni Tari Rakyat merupakan kreasi artistik yang timbul ditengah-tengah masyarakat umum. Gerakan tarian rakyat ini menggabungkan unsur-unsur tarian yang ada pada tarian suku yang mendiami daerah pantai, contohnya Tari Jepen yang diiringi oleh tingkilan.

Seni Tari Klasik merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di kalangan Kraton Kutai Kartanegara pada masa lampau. Contoh tari klasik, seperti  Tari perjodohan, Tari Ganjur (pria istana), Tari Kanjar, Tari Topeng Kutai, dan Tari Dewa Memanah. dan itu dapat disaksikan di acara Erau. Erau sendiri ada tiga yakni Erau Tepong Tawar, Erau Pelas Tahun dan Erau Beredar. 

“Bila nanti saya dipercaya bertugas di DPRD Kaltim, dana aspirasi akan saya salurkan untuk mengembangkan seni di Kutai. Ada banyak hal yang bisa dilakukan, saya akan mengajak semua elemen untuk terlibat. Kutai, dengan kearifan lokalnya, adalah surga bagi para pecinta budaya,” tambahnya. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR