•   28 April 2024 -

Sektor Tak Terbarukan Hilang Pamor, Saatnya Beralih ke Wisata

Politik - Yoyok Sudharma
26 Januari 2019
Sektor Tak Terbarukan Hilang Pamor, Saatnya Beralih ke Wisata Rima Hartati Ferdian

KLIKKALTIM.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kertanegara (Kukar) terus berupaya meningkatkan wisatawan baik domestik dan mancanegara. Salah satu upaya Pemkab Kukar adalah menggelar hajatan budaya lewat Festival Erau. Hal itu lantaran sektor pariwisata diyakini memiliki potensi besar bagi pemasukan daerah  serta mendatangkan keuntungan ekonomi bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Seperti diketahui, saat ini pendapatan terbesar Kukar berasal dari sektor migas dan pertambangan. Meski menghasilkan dana bagi hasil (DBH) yag cukup besar bagi daerah penghasil, tetapi dua sektor itu tak bisa diandalkan untuk jangka panjang. Karena itu, harus membangun sektor lain untuk memperkuat pondasi keuangan daerah. Sektor pariwisata di Kukar sangat berpotensi untuk dikembangkan. 

"Tapi syaratnya, semua stakeholder, bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat harus terlibat aktif," kata Calon Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Kaltim Rima Hartati Ferdian.  

Istri Awang Ferdian Hidayat itu juga menjelaskan, dirinya sudah merencanakan visi pariwisata dan budaya sebagai penopang ekonomi Kutai Kartanegara bila terpilih nanti. Langkah nyata harus segera dilakukan untuk menggantikan pemasukan daerah dari tambang yang semakin anjlok karena kehilangan pamor.

"Struktur ekonomi yang tadinya bergantung dari dana bagi hasil tambang beralih ke pariwisata dan pertanian dalam arti luas (perkebunan, peternakan dan perikanan). Selain itu, Kukar juga harus menjadi lumbung padi terbesar di Kaltim, menguatkan sektor perikanan dan wajib  surplus pangan," imbuhnya. 

Perempuan berhijab itu menambahkan, pada 2015 Kukar menjadi penyumbang tertinggi jumlah wisatawan di Kaltim. Sekarang, Kukar berada di urutan dua setelah Derawan di Kabupaten Berau. Festival internasional dalam rangka Erau menjadi magnet wisatawan yang paling ampuh. Tahun 2017, jumlah wisatawan yang datang ke festival itu mencapai 120 ribu, melampaui target 70 ribu pengunjung. Sama halnya pada 2018 lalu yang ditargetkan 100 ribu pengunjung.

"Insya Allah, bisa kembali semarak. Ini terlihat dari kunjungan di Pulau Kumala dan panggung-panggung kesenian dari berbagai negara yang digelar tiap hari di beberapa titik," ungkap menantu mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak itu.

Strategi dalam membangun pariwisata yang sinergis adalah dengan melibatkan Kesultanan Kutai dan perusahaan-perusahaan swasta lainnya. Lalu mendorong partisipasi aktif warganya dengan pemberian latihan keterampilan dan bantuan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Saya lahir di sini. Tapi saya melihat keindahan alamnya masih banyak belum terekspos. Kukar tidak bisa terus bergantung pada sumber alam tak terbarukan. Dengan pariwisata dan budaya, kita bisa terus survive," katanya, meyakinkan. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR