•   12 May 2024 -

Solusi Banjir Kukar Versi Rima Hartati; Desa Hijau, Petani Makmur

Politik - Yoyok Sudharma
20 Januari 2019
Solusi Banjir Kukar Versi Rima Hartati; Desa Hijau, Petani Makmur Foto: Rima Hartati (Istimewa)

KLIKKALTIM.COM – Lingkungan asri dan hijau menjadi dambaan setiap orang. Melestarikan lingkungan sama saja merawat sumber kehidupan generasi saat ini dan yang akan datang. Perhatian akan pelestarian lingkungan hidup telah menjadi konsen kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rima Hartati sejak lama.

Niatnya untuk lebih maksimal merawat dan menjaga lingkungan ditunjukkan dengan berbagai cara, salah satunya turut serta dalam menjaga dan merawat lingkungan bersama kalangan yang lainnya terlebih di wilayah Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Keterlibatannya di dalam kegiatan bersama masyarakat melakukan penghijauan membuatnya terbiasa dan sadar pentingnya menjaga ekosistem dalam mempertahankan keseimbangan lingkungan. 

Rima Hartati, Calon Legislatif Provinsi Kaltim, Daerah Pemilihan (dapil) IV, Kabupaten Kutai Kertanegara dari partai berlambang Ka’bah itu berkeinginan untuk kemajuan dan kelestarian lingkungan di Kukar. Niatnya untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim bukan tanpa alasan. Rima, sapaannya itu ingin masyarakat Kukar lebih sejahtera dengan berbagai program konkrit.

”Menjaga dan merawat pohon keras yang ada di tepi-tepi sungai untuk mencegah kerusakan saluran pengairan sawah,” ujar Rima Hartati kepada media Minggu, 20 januari 2019.

Perubahan iklim dan cuaca ektrim menurutnya tak lepas dari daya dukung alam yang membuat manusia seolah tak bersahabat dengan alam. Banjir di berbagai titik di Kukar ketika curah hujan tinggi dan meluapnya anak Sungai Mahakam, membuat aktivitas warga baik ekonomi dan sosial menjadi terganggu. Hal itu terlihat di Kecamatan Muara Kaman, juga di Desa Jembayan Dalam dan Desa Sungai Payang yang kerap dilanda banjir.

Selain itu sektor pertanian dan peternakan ikut berimbas. Sama halnya dengan Desa Jembayan Dalam, terdapat dua RT yang kerap banjir, yakni RT 1 dan RT 2 yang berada di Dusun Lembonang. Sedangkan di Desa Sei Payang, terdapat 20 RT yang terdampak banjir, yang berada di lima dusun, diantaranya Dusun Sentuk, Untab, Beroak, Rempanga, dan Donomulyo. Terdapat sekitar 2.080 jiwa dari 520 Kepala Keluarga (KK) di Desa Sei Payang yang menjadi korban banjir dan harus mengungsi hingga keadaan kembali normal saat itu.

Selain itu, sawah seluas 250 hektar dan ratusan ternak warga juga ikut terendam. Fasilitas umum juga terendam, ada  3 masjid,  2 gereja, 3 langgar/mushola ,1 Puskesmas bantu, 1 Sekolah SDN 014 dan 1 Sekolah SDN 020 pernah mengalami banjir setinggi lima meter membuat barang-barang milik warga hanyut tersapu banjir. 

Banjir juga pernah terjadi di tiga desa di Marang Kayu, yakni Santan Ilir, Ulu dan Tengah. Santan Ilir ada 2 RT yang terkena banjir. Santan Tengah ada 10 RT serta Santan Ulu masuk 3 RT. Jumlah warga per RT ada sekitar 2.000 warga. Khusus untuk Santan Tengah.

Tak hanya itu, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), juga pernah mengalami hal yang sama. Banjir merendam ratusan rumah warga di Desa Jembayan Dalam, terutama Dusun Lebok Lais. Selain itu, banjir merendam ribuan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yakni Kota Bangun dan Tenggarong. Fasilitas umum seperti sekolah TK, SDN, SMP, Masjid, Musala dan Gereja, sedangkan lahan sawah yang tergenang air sekitar 167 hektare.

Lebih lanjut jelas Rima, Pembangunan lingkungan hidup mengacu pada konsep Program Gerbang Raja jilid II , yaitu suatu konsep pembangunan yang berupaya memberdayakan seluruh komponen masyarakat, swasta beserta aparat pemerintah dalam mengembangkan pembangunan di pedesaan, perkotaan dan pengembangan sumber daya manusia yang berwawasan lingkungan.

Pengelolaan lingkungan hidup sangat erat kaitannya dengan kelanjutan pembangunan, pembangunan tidak mungkin terjaga kelanjutannya apabila persoalan-persoalan lingkungan yang terkait langsung maupun tidak langsung tidak diperhitungkan. Karena itu Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus berupaya agar masalah lingkungan dapat terintegrasi dalam semua bidang pembangunan sehingga perwujudan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dapat tercapai. 

”Pemkab Kukar dan DPRD bisa bekerjasama menyelesaikan persoalan ini. Dan saya yakin bisa melakukan hal itu apabila diberi kepercaan warga Kukar,” imbuhnya. 

Rima juga menambahkan, dirinya akan lebih banyak terjun ke lapangan untuk menghimbau dan menghimpun masyarakat agar memahami pentingnya menjaga dan merawat lingkungan. Dengan begitu warga juga akan mendapat nilai tambah dari kentungan menjaga alam. 

”Misi saya jelas ketika terpilih. Mengaktifkan kelompok tani, dan GAPOKTAN yang ada di desa. Serta menjalin kerjasama- dengan Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Perhutanan,” urainya. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR