•   27 April 2024 -

Dirikan Posko Selama 6 Hari, Aliansi Kaltim Melawan Gelar Mimbar Bebas dan Pengaduan Buruh yang di PHK Sepihak

Samarinda - Redaksi
19 April 2020
Dirikan Posko Selama 6 Hari, Aliansi Kaltim Melawan Gelar Mimbar Bebas dan Pengaduan Buruh yang di PHK Sepihak -

KLIKKALTIM.com - Aliansi Kaltim Melawan (AKM) melakukan mimbar bebas menyampaikan masalah buruh yang mendapat PHK secara sepihak oleh perusahaan. Selain mimbar bebas, kegiatan ini sekaligus sebagai open posko pengaduan bagi buruh yang di PHK akibat terkena imbas dari Covid-19 yang memicu terjadinya krisis yang kian melebar. 

"Kami menilai buruh hanya dijadikan tumbal dari krisis, yang berbahaya bukan hanya virus Corona tapi PHK sepihak akan menyebabkan kemiskinan, pengangguran dan semakin meningkatnya angka kelaparan. Dimana tanggung jawab negara dalam hal ini?" ungkap Humas Aliansi Kaltim Melawan, Yohanes Richardo Nanga Wara, Depan Cafe The Orange, Jalan M.Yamin, Sabtu (18/4/2020), .

Sambil membagikan masker dan selebaran propaganda kepada masyarakat yang melintasi di jalanan, Richardo menambahkan bahwa kedepannya akan menggalang kekuatan massa seluas-luasnya sekaligus menyambut May Day (Hari Buruh Internasional). Pihaknya akan melakukan pemogokan nasional serta menolak kebijakan Omnimbus Law RUU Cipta Lapangan Kerja.

"Soal masalah buruh bahwa dalam hal pengawalan atau pendampingan hukum kita melakukan kerja sama dengan beberapa LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Samarinda. Tentu saja kita kita akan melakukan pengawalan, tapi pendampingan hukum menjadi safety utama bagi aliansi terutama dalam mengawal masalah buruh yang berkaitan dengan masalah hukum, kita sudah berkomunikasi dengan LBH yang ada Samarinda," kata Richardo.

Selain posko pengaduan masalah PHK, timnya juga membuka posko pengaduan lainnya semisal masalah yang berkaitan dengan sarana prasarana/perlengkapan kesehatan dan masalah pendidikan. Masalah yang diajukan tidak hanya satu sektor, tapi segala sektor. Diantarnya sarana prasaran pendidikan dan kesehatan, beberapa daerah pelosok yang kekurangan tenaga medis. Selain itu juga sektor pendidikan.

"Paling tidak kampus punya kontribusi memberikan bantuan berupa logistik bagi mahasiswa/i yang masih bertahan di Samarinda saat pandemi corona ini," beber Richardo.

Reporter : Reski Dhemas




TINGGALKAN KOMENTAR