•   27 April 2024 -

Pembunuhan di Eks Lokalisasi Bikin 150 LC di Samarinda Ngungsi

Samarinda -
13 Maret 2020
Pembunuhan di Eks Lokalisasi Bikin 150 LC di Samarinda Ngungsi Pembunuhan di Eks Lokalisasi Bikin 150 LC di Samarinda Ngungsi

KLIKKALTIM.com -- Komaruddin (34) tewas bersimbah darah tepat di pintu masuk tempat hiburan malam Wisma Mawar Indah 3, yang berada di eks lokalisasi Loa Hui, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Lehernya ditebas senjata tajam oleh pengunjung lainnya.

Perkelahian itu terjadi lantaran korban dan pelaku rebutan wanita pemandu (ladies companion/LC) karaoke. Akibat peristiwa ini warga marah dan merusak wisma-wisma hiburan malam. 150 LC mengungsi dan tempat kejadian perkara dijaga ketat aparat, baik TNI maupun Polri.

"Korban datang ke sini bertiga kemudian minum di table nomor 4, sementara pelaku juga 3 orang minum di table nomor 5, keduanya saling berhadapan saat itu mungkin karena tersinggung LC-nya gabung minum dengan pelaku. Korban yang sudah dalam keadaan mabuk marah dan memukul salah satu pelaku," kata Ketua RT 42, Samsu (60) di pos keamanan tempat hiburan malam itu, Rabu (11/3/2020).

Korban diketahui bekerja sebagai anak buah kapal (ABK). Tak hanya Komaruddin, rekannya yaitu Kaharuddin (41) saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Samarinda karena luka sabetan senjata tajam di sekujur tubuhnya.

Peristiwa penyerangan Komaruddin dan Kharauddin terjadi pada Selasa (10/3) dini hari. Penyerangan terhadap korban dipicu sikap korban yang marah lantaran LC yang menemaninya berpindah ke meja pelaku.

Karena emosi, korban mendatangi dan sempat memukul salah satu pelaku. Petugas keamanan setempat membawa korban dan pelaku keluar wisma karena ribut-ribut. Korban dibawa keluar melalui pintu depan, sementara pelaku melalui pintu belakang wisma.

Lantaran tak terima dipukul korban, pelaku dan rekan-rekannya ingin membalas dendam. Pelaku dan teman-temannya kemudian mengambil senjata tajam yang mereka bawa di kendaraan mereka. Setelah itu, mereka mendatangi pos keamanan untuk meminta pertanggungjawaban pengelola lokalisasi atas pemukulan yang dialami pelaku.

Di saat bersamaan, pelaku melihat korban melintasi pos keamanan dengan sepeda motor, sehingga para pelaku langsung menghentikan dan menyerang korban menggunakan parang. "Korban Kamaruddin tewas di tempat akibat luka menganga di bagian leher dan punggung sementara rekannya Kaharudin harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Samarinda akibat luka senjata tajam," jelas Samsu.

Usai kejadian, polisi mendapat laporan dan mendatangi TKP. Polisi lalu melakukan olah TKP. Sejumlah barang bukti diamankan dan para saksi dimintai keterangan.

"Kami masih melakukan penyelidikan, dan menghimpun keterangan sejumlah saksi, sementara para pelaku sudah kami identifikasi dan dalam pengejaran tim Macan Borneo Polresta Samarinda," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Assa yang ditemui terpisah.

Warga yang mengetahui terjadinya peristiwa pembunuhan di lingkungan merekapun marah. Warga yang bukan bagian dari eks lokalisasi lalu merusak puluhan wisma hiburan malam di sekitar TKP. Sekelompok orang juga mendatangi eks lokalisasi dan mengancam karena marah anggota keluarga mereka tewas di kawasan itu.

Selain merusak kaca jendela mereka juga mencari para penghuni yang umumnya telah kabur keluar rumah dan bersembunyi di kawasan perbukitan yang ada di belakang kawasan itu.

Dari 43 wisma, ada sebanyak 31 wisma karaoke hancur berantakan. Sebagian besar yang jadi sasaran amuk massa ialah kaca rumah, sejumlah warga bahkan harus keluar melalui jendela yang hancur karena tidak mengetahui letak kunci pintunya yang hilang akibat dirusak warga.

Santi (30) salah seorang penghuni eks lokalisasi bersyukur tidak kehilangan nyawa ketika rumahnya menjadi sasaran amuk massa. Dia mengatakan semua benda seperti kaca-kaca, TV, hingga sound sistem jadi sasaran perusakan.

"Saat mereka datang saya di kamar, mendengar ribut-ribut di depan wisma saya langsung lari ke bukit di belakang rumah untuk bersembunyi, barang-barang semua dirusak, saya tidak tahu masalahnya," kata Santi.

Saat ini Santi justru kebingungan, wanita asal Jawa Timur ini tidak memiliki keluarga di Samarinda. "Hari ini mungkin mengungsi ke rumah teman di kampung dekat sini," kata Santi.

Sementara itu Koordinator Keamanan Eks Lokalisasi Loa Hui, Mustari, mengatakan serangan berlangsung cepat itu membuat warga menjadi panik, dan memilih mengungsi untuk menyelamatkan diri. Dia meminta warga mengungsi untuk menghindari hal tak diinginkan.

 

Sumber : detik.com




TINGGALKAN KOMENTAR