•   29 April 2024 -

Ada JKN-KIS, Jualan Jadi Tenang Kotak Masuk x

Society - NR Syaian
15 April 2019
Ada JKN-KIS, Jualan Jadi Tenang Kotak Masuk x Siti Zumaroh, salah satu peserta JKN-KIS yang merasakan manfaat pelayanan kesehatan.

KLIKKALTIM.COM – Sejak diluncurkan pada tahun 2014, program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) menjadi salah satu program pemerintah yang paling dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Siti Zumaroh Setya Dewi (43) saat ditemui oleh tim Jamkesnews di warung tempatnya berjualan. Ibu dari empat anak ini menyambut kedatangan tim Jamkesnews dengan senyum yang ramah.

Zumaroh dan suaminya, Mashudi, kesehariannya bekerja sebagai penjual soto Lamongan di bilangan Jl. AW. Syahranie Samarinda. Profesi ini telah ia jalani bersama suaminya sejak tahun 2000.  Mashudi sendiri adalah seorang perantau dari tanah Jawa yangberjuang mengadu nasib di tanah Borneo sejak tahun 1992. Keluarga Zumaroh telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dengan segmen Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN.

"Alhamdulillah kami sekeluarga sehat-sehat saja, belum pernah ada yang sakit sampai parah dan harus menggunakan JKN-KIS,” tutur Zumaroh.

Zumaroh menceritakan pengalamannya sewaktu belum menjadi peserta JKN-KIS. Menurutnya, biaya pelayanan di rumah sakit mahal sekali.

Dulu, sebelum menjadi peserta, anaknya pernah dirawat inap di rumah sakit selama empat hari dan ia harus mengeluarkan biaya rawat inap sampai berjuta-juta. Bahkan, suaminya sampai harus mencari pinjaman ke sana kemari karena saat itu tidak memiliki dana untuk membayar rumah sakit.

Dengan pengalaman itu, kini Zumaroh merasa lega karena telah menjadi peserta JKN-KIS sehingga ia tak perlu khawatir lagi apabila suatu saat ada anggota keluarganya jatuh sakit. Ia berharap, program JKN-KIS dapat terus berkesimbungan, karena manfaatnya sangat dirasakan dan menyentuh langsung ke masyarakat apalagi masyarakat yang kurang mampu.

“Jualan jadi tenang, karena kalau sakit tinggal dikeluarkan kartu sakti (red: KIS) ini,” ungkap Zumaroh sambil menunjukkan KIS miliknya.

“Saya sebagai masyarakat kecil mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang telah membantu kami dengan KIS, sehingga kami tidak khawatir lagi dengan biaya kesehatan di rumah sakit. Setahu saya, program JKN-KIS itu gotong royong, yang sehat membantu yang sakit, yang mampu membantu yang kurang mampu, jadi terasa punya banyak saudara yang membantu kalau kita sedang sakit,” ungkap Zumaroh.

Gotong royong yang menjadi salah satu prinsip penyelenggaraan JKN-KIS adalah prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya jaminan sosial. Hal itu diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau penghasilannya. Dengan begitu, iuran peserta yang sehat akan membiayai peserta yang sakit.

Kesadaran gotong royong patut terus dipupuk pada peserta JKN-KIS. Sebagai salah satu ciri khas bangsa Indonesia, gotong royong yang telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Oleh karenanya, gotong royong harus diwariskan dan ditanamkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. (Adv)




TINGGALKAN KOMENTAR