•   29 April 2024 -

Pengelolaan Preventif JKN-KIS, Jangan Menunggu Sakit

Society - NR Syaian
29 Maret 2019
Pengelolaan Preventif JKN-KIS, Jangan Menunggu Sakit Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Samarinda, Desy Liana Siregar,

KLIKKALTIM.COM - Kalau sakit baru ingat JKN-KIS, kalimat itu masih banyak ditemukan di masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang mengidentikkan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya untuk masyarakat yang menderita sakit saja.

Tapi sebenarnya, program JKN-KIS tidak hanya dapat dimanafaatkan bagi masyarakat yang sakit saja. Namun, program JKN-KIS juga memiliki manfaat yang besar dari segi promotif dan preventif bagi peserta yang sehat.

Program promotif dan preventif merupakan upaya untuk peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, mencegah masyarakat yang sehat terkena penyakit yang berdampak pada penurunan produktifitas.

Derajat kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang tangguh, produktif dan mampu bersaing untuk menghadapi semua tantangan yang akan dihadapinya.

Menurut Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Kantor Cabang Samarinda Desy Liana Siregar, manfaat pelayanan promotif dan preventif merupakan salah satu manfaat dari program JKN-KIS yang dijamin pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi beberapa pelayanan yaitu penyuluhan kesehatan perorangan, imunisasi rutin, keluarga berencana, skrining riwayat kesehatan dan peningkatan kesehatan bagi peserta penderita penyakit kronis,” terang Desy, Jumat (29/03).

BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN-KIS bekerjasama dengan FKTP memastikan peserta mendapat pelayanan promotif dan preventif, dengan menjadikannya sebagai komponen penilaian kinerja atau disebut Kinerja Berbasis Kompetensi (KBK).

Secara terpisah, Pimpinan Puskesma Pasunda Samarinda Panuturi Ratih ETS saat ditemui Tim Jamkesnews mengatakan bahwa Puskesmas Pasundan telah melasanakan dengan baik KBK, dimana dari ketiga indikator yang dijadikan sebagai dasar penilaian sudah mercapai angka yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.

Untuk kegiatan promotif dan preventif sendiri, puskesmas yang beralamat di Jalan Pasundan Samarinda Ulu ini telah melakukan dengan penyuluhan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Penyakit Menular (PM) serta melakukan pendekatan keluarga sehat melalui pembinaan pada Rukun Tetangga (RT). Di wilayah binaan tersebut Puskesmas Pasundan menerjunkan petugas untuk melakukan pendalaman terhadap potensi penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di wilayah binaan.

“Misalnya di suatu wilayah binaan diketahui penyakit tertinggi yang diderita oleh warganya adalah hipertensi, maka petugas kami akan turun ke lapangan untuk melakukan intervensi sampai wilayah binaan tersebut memahami penyebab penyakit, cara mencegah dan cara mengendalikan. Apabila penderita hipertensi merupakan peserta program JKN-KIS, maka akan kami sarankan untuk masuk dalam kelompok Program Penegelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) sehingga penyakitnya dapat terkontrol,” ungkap Ruri, sapaan akrabnya.

Ia tak menampik bahwa masih ada peserta program JKN-KIS yang menderita penyakit kronis seperti hipertensi, masih enggan melakukan kontrol secara rutin karena masih merasa sehat. Menurutnya, ini berbahaya karena penyakit hipertensi sewaktu-waktu dapat menjadi faktor resiko bagi penyakit yang lain.

“Melalui program RT Binaan ini masyarakat yang awalnya enggan memeriksakan penyakitnya terutama hipertensi, selalu kita beri pemahaman dan terus kita dorong hingga mereka mau untuk melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mengurangi resiko-resiko yang mungkin saja muncul,” tutur Ruri.

Sementara itu Ria Ningsih (55), salah seorang istri dari seorang pensiunan POLRI ini merasakan program penyuluhan dan memeriksaan rutin yang dilaksanakan oleh Puskesmas Pasundan memberikan banyak manfaat baginya.

“Salah satu masalah kesehatan saya adalah darah tinggi, sampai pernah dirujuk ke rumah sakit, tapi setelah saya mengikuti kegiatan-kegiatan di puskesmas seperti senam, pemeriksaan rutin dan penyuluhan saya memahami pola hidup sehat yang harus saya lakukan, dan pola hidup yang harus saya hindari,” terang Ria

Ria sangat merasakan sekali manfaat dari program JKN-KIS. Ia mengatakan bahwa selain memberikan jaminan pembiayaan dikala sakit, JKN-KIS juga memberikan perhatian di saat peserta sehat melalui program promotif dan preventif, untuk menjaga peserta yang sehat agar tidak jatuh sakit.

Puskesmas Pasundan terus melakukan pembinaan dengan target meningkatkan Indeks Keluarga Sehat.  Semakin meningkatnya kesadaran pola hidup sehat di wilayah binaan, memacu munculnya grup-grup kesehatan yang dapat dikembangkan di seluruh wilayah cakupan Puskesmas sehingga tujuan besar dari program JKN-KIS dapat tercapai. (Adv)




TINGGALKAN KOMENTAR