•   14 May 2024 -

Kolaborasi Cegah Stunting, Pemkot Bontang Apresiasi Perusahaan

Bontang - Redaksi
22 Juli 2022
Kolaborasi Cegah Stunting, Pemkot Bontang Apresiasi Perusahaan Agenda penutupan Gerakan cegah stunting

KLIKKALTIM – Pemerintah Kota Bontang terus menggalakkan sejumlah program untuk menekan kasus stunting. Hal tersebut dinilai sangat penting untuk mencetak generasi penerus yang sehat dan cerdas.

Teranyar Pemkot Bontang melalui Puskesmas Bontang Barat menggelar kegiatan SEHATI (Sehatkan Bontang Barat Dengan Kolaborasi) yang didalamnya berlangsung kegiatan Gegas (Gerakan cegah stunting). Aksi sosial ini merupakan hasil kolaborasi dengan mitra Mitra Kaltim Parna Industri (KPI) Berdaya, pada Sabtu (23/07/2022) pagi.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Perempuan Umum Kecamatan Bontang Barat ini Sekretaris Daerah Aji Erlynawati, Kepala Dinas Kesehatan Toetoek Pribadi Ekowati, Camat Bontang Barat Anwar Sadat serta perwakilan dari PT. KPI Bontang.

Sekretaris Daerah Kota Bontang dalam sambutannya mengatakan kasus stunting di indonesia berada di angka 27,6 persen. Itu sebabnya kasus ini menjadi agenda nasional. Presiden pun telah mematok target kasus turun menjadi 14% di tahun 2024 mendatang.

Artinya, prevalensi stunting harus diturunkan sekitar 3% setiap tahunnya. menurut who, batasan stunting suatu wilayah sebesar 20%.

Berdasarkan hasil survei status gizi indonesia (ssgi) tahun 2021, prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Timur adalah 22,8%. Sedangkan Kota Bontang masih berkisar 19,53 %.

Oleh karena itu, Aji Erlynawati menekankan perlunya sinergtas dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk menekan angka stunting. Ia berterima kasih kepada KPI, yang dalam hal ini konsen pada masalah kesehatan masyarakat Bontang.

“Atas nama pribadi, masyarakat dan Pemerintah Kota saya ucapkan selamat kepada PT. Kaltim Parna Industri yang baru saja menerima penghargaan sebagai bapak asuh anak stunting pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Provinsi Kalimantan Timur. semoga dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi perusahaan-perusahaa lain yang ada di Kota Bontang,” ujarnya.

Sementara itu, Toetoek juga mengapresiasi segala bentuk kolaborasi yang terjalin antar pemerintah dan perusahaan KPI.

“Terimakasih atas kerjasama dan kolaborasinya bersama Pemerintah Kota Bontang dalam upaya mencegah Stunting,” ucapnya.

Disamping itu ia juga menyebutkan bahwa dari tahun ke tahun, upaya pencegahan Stunting di Bontang kian membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari posisi Bontang yang terus turun angka dominasi stuntingnya di Provinsi Kalimantan Timur.

“Bicara soal Stunting, alhamdulilah Kota Bontang sebelumnya pada Tahun 2019 kita berada pada urutan kedua setelah Paser. Sekarang di posisi keempat,” tuturnya.




TINGGALKAN KOMENTAR