•   29 April 2024 -

Tak Dilibatkan, Disnakertrans PPU Tak Tahu Perekrutan Pekerja Hingga Jumlah Perusahaan di IKN

Ibu Kota Negara - Redaksi
16 Februari 2023
Tak Dilibatkan, Disnakertrans PPU Tak Tahu Perekrutan Pekerja Hingga Jumlah Perusahaan di IKN Peserta mengikuti pelatihan pekerja konstruksi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di SMKN 1 Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (6/10/2022) lalu. (Ist)

KLIKKALTIM - Proyek pembangunan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) didera isi soal tenaga kerja. Terutama soal perekrutan tenaga kerja di proyek IKN yang terkesan tidak transparan. 

Hal ini dibuktikan dari pengakuan pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang tidak dilibatkan dalam proses perekrutan tenaga kerja di IKN. Sejak proyek pembangunan IKN dimulai, Disnakertrans PPU tidak menerima informasi baik mengenai jumlah pekerja lokal khususnya PPU yang telah terserap, maupun perusahaan yang beroperasi di IKN.

“Disnaker sampai saat ini belum dilibatkan. Kami belum mendapat laporan secara pasti berapa masyarakat kita yang bekerja disana,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans PPU, Abdul Muhid, Selasa (14/2/2023) seperti ditulis Tribunkaltim.

Baca juga: Melihat Progres Akses Tol Bawah Laut IKN; Terhubung ke Balikpapan, Terdalam di Dunia

Ia mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan yang beroperasi di proyek IKN, baik terkait jumlah pekerjanya, maupun jenis pekerjaan yang dilakukan.

Hal itu menurutnya penting, lantaran sejauh ini daerah IKN masih merupakan wilayah administrasi PPU.

“Ini kami masih koordinasi dengan perusahaan yang ada disana, kalau secara jelasnya kami belum dapat informasi,” sambungnya.

Baca juga: Dinilai Terlalu Kecil, Warga Tolak Nilai Ganti Rugi Lahan IKN Nusantara

Disinggung mengenai kedatangan ribuan pekerja ke IKN, kata dia juga pihaknya belum mendapatkan informasi. Baik informasi secara resmi melalui surat, maupun secara tersirat.

“Yang rencana kedatangan ribuan pekerja ini juga belum ada,” ujarnya.

Ia membeberkan bahwa sejauh ini pekerja lokal khususnya yang berasal dari PPU, yang telah memiliki sertifikasi sesuai yang dibutuhkan di IKN, telah ada sebanyak 795 orang untuk tenaga konstruksi.

Sedangkan untuk yang telah mengikuti pelatihan dan tersertifikasi untuk operator alat berat, telah ada sebanyak 16 orang.

“Yang lain kami juga telah melakukan pelatihan alat berat sebanyak 16 orang,” pungkasnya.

Baca juga : Intip Progres Pembangunan IKN, Ada Bendungan hingga 'Apartemen'




TINGGALKAN KOMENTAR