•   03 May 2024 -

Faizal Sorot Angka Partisipasi Kasar SMP Kutim Cuma 65 Persen, Minta Dibenahi

Kutai Timur - Redaksi
27 November 2023
Faizal Sorot Angka Partisipasi Kasar SMP Kutim Cuma 65 Persen, Minta Dibenahi Faizal Sorot Angka Partisipasi Kasar SMP Kutim Cuma 65 Persen, Minta Dibenahi

STAT : 549

KUTIM - Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman ikut menyoroti Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Menengah Pertama (SMP)/SLTP yang termasuk masih rendah. Sorotan itu mengacu pada data Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kutim Tahun 2021-2022.

Posisi APK SMP sederajat Kutim disebutkan masih kurang dari 80 persen atau tepatnya berada di angka 65 persen.

Diketahui APK SMP sederajat merupakan jumlah lulusan SD sederajat yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang melanjutkan pendidikan di suatu wilayah.

Legislator PDP-Perjuangan itu menyayangkan rendahnya APK SMP sederajat Kutim. Dia meminta kondisi tersebut digenjot, dievaluasi dan diperbaiki. Karena, kata dia, Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan harus 100 persen, tidak boleh ada lagi usia anak yang sekolah, tapi tidak sekolah.


“Kalau masih ada yang berkeliaran, dia tidak bersekolah, berarti kita belum memenuhi SPM terkait dengan pendidikan,” ucap Faizal Rachman, Senin (27/11/2023).

Faizal menyatakan, APK SMP sederajat Kutim masih di bawah angka 80 persen.


“Jumlah penduduk di desa itu usia 13-15 tahun di tingkat SMP, ternyata yang sekolah datanya hanya 16.566 orang, berarti partisipasinya 65 persen, jadi kurang dari 80 persen. Ini yang harus diperbaiki, apa masalahnya pendidikan kita ?,” ungkapnya.

Faizal menilai, salah satu penyebab tingginya angka putus sekolah adalah terbatasnya jumlah sekolah negeri dan kurangnya ruang kelas belajar. Menurutnya, tidak semua orang tua mampu menyekolahkan anaknya di sekolah swasta.

Saat ini, kata dia, ketersediaan sekolah untuk pendidikan SMP rasionya hanya 41,37 persen, sementara rasio normal itu di angka 52 persen.

“Nah, jadi jumlah gedung sekolah SMP di tahun 2022 itu 105 gedung ruang kelas, sementara idealnya harus 132 , jadi kita masih kekurangan 27 gedung ruang kelas. Kita berharap di anggaran 2024 ini, semua rasio tadi, termasuk bagaimana partisipasi anak sekolah terus kita perbaiki dan terus kita tingkatkan,” pungkasnya.(adv)




TINGGALKAN KOMENTAR