•   19 May 2024 -

Dapat Kecaman, Redaksi Jawa Pos Sampaikan Permintaan Maaf

Nasional - David Marpaung
28 Februari 2017
Dapat Kecaman, Redaksi Jawa Pos Sampaikan Permintaan Maaf Permintaan maaf Jawa Pos terkait kunjungan Raja Salman ke Indonesia. (viral)

KLIKKALTIM.COM - Setelah mendapat kecaman masyarakat luas dan akan diajukan somasi melalui jalur hukum internasional, akhirnya Harian Jawa Pos merilis permohonan maafnya secara terbuka, hari ini, 28/2/2017.

Harian Jawa Pos secara resmi menyampaikan permintaan maaf atas tulisannya pada kolom Mr Pecut edisi Senin, 27/2/2017.

“Redaksi meminta maaf atas dimuatnya tulisan pada kolom Mr Pecut edisi Senin (27/2) terkait kunjungan Raja Salman ke Indonesia,” tulis Redaksi Jawa Pos pada kolom Mr Pecut, Selasa, 28/2/2017.

Sebelumnya, media yang lekat dengan nama Dahlan Iskan ini diberi waktu 2x24 jam terhitung Senin, agar meminta maaf secara terbuka.

Ketua Mualaf Centre Indonesia, Steven Indra Wibowo mengultimatum Jawa Pos agar meminta maaf terbuka terkait tulisan kolom pojok Mr Pecut, edisi Senin, 27/2/2017.

“Saya menunggu sejak post ini, 2 X 24 jam konfirmasi resmi dari jawapos group dan permohonan maafnya secara terbuka, ini sudah melewati batas dan berbahaya untuk hubungan bilateral antar bangsa yang bersahabat,” tegasnya, Senin, 27/2/2017.

Menanggapi permohonan maaf yang telah dirilis Jawa Pos, Steven memberi apresasi pada media ini.

“Alhamdulillah, sudah ada klarifikasi dan permintaan maaf dari pihak Jawa Pos. Saya menerima dan menghargai permintaan maaf ini dengan baik,” ujarnya, Selasa.

Baca Juga: Dinilai Bisa Perburuk Hubungan Bilateral, Jawa Pos Akan Disomasi Lewat Jalur Hukum Internasional

Ia pun membiarkan netizen yang nyinyir atas rencana somasi melalui jalur hukum internasional. “Manusia yang nyinyir dan komentar sok pintar dengan sumbu pendek mereka dan menyatakan tidak akan merusak hubungan bilateral, maka saya maklumi karena ketidak-tahuan mereka dan mungkin itu saja batas pikiran mereka.”

Steven juga mengucapkan terima kasih pada seluruh umat Muslim di Indonesia yang memberinya dukungan. “Terima kasih untuk semua saudara saudari seiman dalam Islam yang sudah membantu mendoakan dan memviralkan pesan ini, jaazakumullah, semoga Allah melindungi kita dari fitnah fitnah akhir zaman yang menyesatkan ummat.”

Kasus ini menjadi pelajaran bagi media massa di Indonesia agar tak semena-mena menurunkan tulisan yang menyudutkan Islam. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR