•   02 May 2024 -

Gubernur Awang Groundbreaking Pembangkit Listrik di KEK Maloy

Pemprov Kaltim - Kominfo Prov Kaltim
07 Mei 2017
Gubernur Awang Groundbreaking Pembangkit Listrik di KEK Maloy Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, menandatangani groundbreaking pembangunan tiga proyek KEK MBTK (ist)

KLIKKALTIM.COM - Setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2014, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batota Trans Kalimantan (MBTK) mulai menggeliat secara signifikan.

Terlebih ketika Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan tiga infrastruktur fundamental yaitu pembangunan pembangkit listrik, pembangunan pabrik ethanol dan pabrik crude palm oil (CPO) serta turunannya, Jumat, 5 Mei 2017.

Groundbreaking diawali sambutan Direktur Perusahaan Daerah (Perusda) Melati Bakti Satya, Agus Dwi Tanto. Agus mengatakan, KEK MBTK mendapatkan perhatian khusus baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

“Oleh sebab itu kepada para investor yang belum bergabung diharapkan nantinya dapat bergabung di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT. Maloy Niaga Power Plant, Mr. Liu, yang diterjemahkan oleh Hadi Hartanto dari PT. Maloy Energy Investama, menjelaskan, pembangkit listrik di KEK Maloy berkapasitas 2 x 30 Megawatt (MW) dengan investasi sebesar 500 Juta US Dolar.

“Tahapan awal akan dibangun terlebih dahulu pembangkit dengan kapasitas daya sebesar 20 MW dengan dana diatas 100 Juta US Dolar,” katanya.

Sementara itu, terkait pembangunan pabrik ethanol , perwakilan PT. Industri Ethanol Kalimantan Timur, Theresia Luci Sengo, menjelaskan, pembangunan pabrik ethanol di KEK MBTK merupakan kerjasama dengan investor yang berasal dari Swiss.

“Mengapa kami ingin berinvestasi di sini? Ini di bermula kurang lebih sekitar 4 tahun yang lalu dari undangan Duta Besar Indonesia yang ada di Jerman mengadakan diskusi tentang produksi ethanol, yang mana ethanol sendiri berasal dari Batubara berkalori rendah yang tentunya melalui proses. Pemilihan lokasi Pilot Project di kawasan ini sudah tepat, karena bahan bakunya ada dan akan terintegrasi dengan Tol Laut,” ujar wanita yang akrab disapa Luci ini.

Bupati Kutai Timur, Ismunandar, dalam sambutan groundbreaking memaparkan potensi investasi Kutai Timur, khususnya perkebunan kelapa sawit.

”Luas lahan Kelapa Sawit milik masyarakat sekitar 6.000 hektare, tinggal dibuatkan pabriknya. Untuk pembangunan Pabrik Crude Palm Oil dan turunannya sudah di tangani oleh pihak Agratama dari Perusda Pemerintah Kabupaten Kutai Timur,” kata Ismunandar.

Senada dengan Ismunandar, Awang Faroek Ishak, saat sambutan mengingatkan tentang arahan pembangunan pabrik CPO di Kutai Timur. “Untuk pembangunan pabrik boleh disekitar kebun, tapi Crude Palm Oil (CPO) yang berasal dari kebun di sekitar wilayah Maloy dan Sangkulirang khususnya dan Kutai Timur Umumnya tidak boleh dikirim melalui jalur luar, tetapi nantinya harus melewati Pelabuhan Maloy,” ujar Awang.

Dalam groundbreaking hadir Ketua Dewan KEK Nasional, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur beserta jajarannya, Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kutai Timur, Forum Komunikasi Perangkat Daerah, sejumlah Kepala OPD dilingkungan Kabupaten Kutai Timur, Pejabat TNI dan POLRI, Camat Sangkulirang, serta para Investor baik lokal, nasional maupun internasional. (Tim Kominfo)




TINGGALKAN KOMENTAR