•   30 April 2024 -

Wow, Produksi Kelapa Penajam Diatas 10 Juta Butir Setahun

Penajam - Humas Pemkab Penajam
21 Februari 2017
Wow, Produksi Kelapa Penajam Diatas 10 Juta Butir Setahun Perkebunan Kelapa penajam (Foto: Humas)

PENAJAM.KLIKKALTIM - Sebagai kabupaten dengan garis pantai mencapai puluhan kilometer, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memiliki kekayaan alam berupa ribuan pohon kelapa, hingga menjadi salah satu komoditas andalan daerah sebagai salah satu pemasok kelapa terbesar di Kalimantan Timur.

Ribuan butir kelapa tua yang ada tersebut sebagian besar berasal dari Kecamatan Penajam. Setiap harinya buah kelapa tua ini dikirim ke berbagai kota diantaranya Balikpapan, Samarinda, Batu kajang dan Tanah Grogot Kabupaten Paser. Bahkan sesekali dikirim hingga ke Kalimantan Selatan.

Sejumlah petani kelapa di PPU mengaku, ribuan butir kelapa diambil setiap hari dari petani yang berada di Kelurahan Saloloang, Tanjung Tegah hingga Pejala, dengan harga beli kelapa yang masih berserabut sekira Rp.3.300.

"Kelapa dikupas dengan upah Rp125-Rp150 per butirnya. Setelah itu dikirim ke luar kota dengan harga Rp3.500 untuk ukuran sedang dan Rp.4.500 untuk ukuran besar,” ungkap Firdaus, salah satu petani asal Tanjung Jumlai.

Diungkapkannya, dalam satu hari pekerja mampu mengupas kelapa antara 500 hingga 1000 butir. Biasanya pengupas sabut kelapa ini bekerja berdasarkan pesanan. Untuk kelapa pecah, busuk, dan berlubang karena hewan pengerat, biasanya langsung dibelah dan dikeringkan untuk dijadikan kopra.

“Harga kopra ini memang sangat murah. Hanya Rp3.000 per kilo, karena sudah kalah bersaing dengan minyak kelapa sawit. Namun disini pengumpul masih ada dan tetap mengambil kopra milik petani,” tambahnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)PPU, jumlah populasi kelapa di Kelurahan Penajam mencapai 1,8 juta batang pohon dengan produksi mencapai 5,4 juta butir dalam satu kali panen. Jika panen dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun, ada sebanyak 10,8 juta butir kelapa hanya dari satu kelurahan saja.(*)




TINGGALKAN KOMENTAR