•   05 May 2024 -

Melahirkan Kembar Tiga, Fera Tertolong JKN-KIS

Society - NR Syaian
15 Mei 2019
Melahirkan Kembar Tiga, Fera Tertolong JKN-KIS Fera dan suami bersama tiga jagoan kembarnya.

KLIKKALTIM.COM - Berawal dari komentar Ferawati Tarigan (37) pada sebuah postingan di grup media sosial terbesar di Kota Samarinda (Bubuhan Samarinda) tentang pentingnya terdaftar sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Beberapa komentar netizen masih merasa ragu untuk mendaftar sebagai peserta program JKN-KIS, mereka kawatir dengan pelayanan yang kurang baik di beberapa rumah sakit. Untuk menipis kekawatiran netizen tersebut, Fera mencoba berbagi pengalamannya saat melahirkan tiga orang anak kembar dengan menggunakan JKN-KIS di Rumah Sakit AW Syahranie.

Dari cerita komentar Fera tentang pengalamannya melahirkan tiga anak kembar menggunakan JKN-KIS, Tim Jamkesnews mencoba menghubungi melalui inbox agar Fera berkenan untuk berbagi pengalamannya, dan gayung pun bersambut, Fera dan keluarga bersedia untuk bergai pengalamannya.

Berbekal alamat yang diberikan oleh Fera, pada hari yang telah disepakati bersama, Tim Jamkesnews menuju salah satu perumahan di Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda menuju kediaman keluarga Fera.

Setelah mengetuk pintu, Fera dan suaminya Runggu Simanjuntak (42) menyambut kedatangan Tim Jamkesnews, diiringi suara riuh khas anak-anak meraka adalah Abdi Trisan Jodi, Briant Trisan Jodi dan Caesar Trisan Jodi balita kembar tiga yang kini telah menginjak usia dua tahun delapan bulan.

Runggu menceritakan keluarganya benar-benar mendapat anugerah dengan kehadiran ketiga putra kembarnya, penantian delapan tahun setelah ia menikah. Runggu dan istri pernah melakukan pemeriksaan ke dokter namun tidak ditemukan masalah kesehatan pada mereka.

“Dokter menyatakan kami berdua sehat dan tidak ada masalah, sehingga kami tinggal berdoa saja,” ungkap Runggu.

Di dalam keluarga Fera dan Runggu tidak ada keturunan kembar sehingga saat dokter menyatakan bahwa bayi mereka kembar tiga ia sempat terkejut

“Perasaan saya campur aduk saat dokter menunjukkan hasil USG (Ultrasonography), gembira, takut dan hampir pingsan karena khawatir anak saya dempet, namun dokter mengatakan bayi saya sehat semua,” kenang Fera.

Rupanya keterangan dokter yang mengatakan bahwa ia hamil kembar tiga masih belum dapat diterima begitu saja, untuk memastikan lagi Fera bersama suaminya mencoba memeriksakan kehamilannya ke dokter spesialis kandungan lainnya agar lebih yakin dan tenang.

“Hasil pemeriksaan di dokter kedua tetap menyatakan bayi saya kembar tiga, dokter bilang bayi saya sehat, semua terpisah tidak ada yang dempet,” ungkap Fera.

Kini Fera benar-benar yakin bahwa ia telah mendapat anugerah yang telah dinanti-nantikan selama delapan tahun lamanya. Ia rutin memeriksakan kandungannya dan makan makanan yang sehat serta vitamin tambahan.

Hingga memasuki usia tujuh bulan, Fera merasa kandungannya sangat berat ia mulai susah bergerak dan susah untuk bernafas. “Bisa dibayangkan hamil satu aja sudah berat, apalagi kembar tiga, rasanya saya sudah tidak kuat lagi,” ujar wanita asal Medan ini.

Pada hari itu juga Fera dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya semakin lemah. Untuk menyelematkan ibu dan anaknya maka dokter memutuskan untuk dilakukan operasi caesar. Setelah mendapatkan persetujuan dari keluarga dan mengurus segala kelengkapan administrasi maka operasi segera dilaksanakan.

Dengan perasaan yang luar biasa Runggu menanti hasil operasi istri dan ketiga anak kembarnya, sambil terus berdoa untuk keselamatan mereka, dan waktu yang ditunggu pun tiba, ketiga anak kembarnya lahir dengan selamat, namun ketiganya harus menjalani perawatan di inkubator selama beberapa hari.

Setelah hari keempat Fera dan ketiga anaknya diijinkan pulang oleh dokter. Runggu pun mengurus segala kelengkapan adminstrasi untuk proses kepulangan dari rumah sakit, saat itu Runggu benar-benar terkejut karena tak sedikitpun ia membayar untuk membiayai proses kelahiran ketiga anak kembarnya.

“Luar biasa sekali Program JKN ini, seluruh proses kelahiran istri dan anak saya dijamin, berapa biaya yang harus saya keluarkan bila tanpa JKN, saya benar-benar mendapat anugerah,” ungkap Runggu dengan haru.

Runggu dan keluarganya merupakan peserta program JKN-KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU), ia dan istrinya terdaftar pada tahun 2015 silam.

Saat ditanya harapannya tetang program JKN-KIS, ia berharap agar program ini dapat terus berkesinambungan, “Saya berharap agar semua masyarakat segera mendaftar sebagai peserta JKN-KIS karena manfaat yang diperoleh sangat besar bila dibanding dengan iuran yang harus dibayar, serta pastikan kartu tetap aktif dengan membayar tepat waktu agar tidak ada kendala saat digunakan,” tutup Runggu. (Adv)




TINGGALKAN KOMENTAR