Evaluasi Penarikan Tempat Sampah; Ditarik dari Jalanan, Ditambah di dalam Gang

KLIKKALTIM.COM- Pemkot Bontang akhirnya mengevaluasi kebijakan penarikan tempat sampah dari pinggir jalan. Sebulan pelaksanaan kebijakan itu tak efektif mengurangi kebiasaan warga buang sampah di trotoar. 

Solusi alternatifnya, nanti jumlah tempat sampah di dalam gang-gang di pemukiman warga di tambah. Kemudian, akan disiapkan motor 3 roda untuk mengangkut sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). 

Di momen bertemu dengan Ketua RT se-Kelurahan Api-Api, Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku, kebijakan menarik tempat sampah dari pinggir jalan akan berdampak baik terhadap estetika dan kebersihan kota.

Walaupun mengubah kebiasaan itu tak mudah, namun dibutuhkan disiplin dan kerja sama semua masayarakat untuk menciptakan Kota Bontang semakin indah dan bersih. 

Baca Juga : Sampah Berserakan, Pemkot Bontang Akhirnya Kembalikan Tong Sampah di Jalan Ahmad Yani 

"Kita akan evaluasi terus. Jadi tong sampah di dalam gang tidak diambil bahkan akan bertambah di APBD perubahan 2023 ini," kata Basri kepada Klik Kaltim, Senin (3/4/2023). 

Tong sampah di dalam gang, lanjut Basri, jumlahnya masih terbatas. Makanya, nanti akan ditambah sesuai dengan kebutuhan warga.  

Keterlibatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang dibentuk kelurahan juga sangat memikiki peran sentral. Karena tugasnya nanti yang memungut sampah dari satu rumah - ke rumah. Sebelum nanti akan dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). 

"Jadi polanya akan diatur sedemikian rupa. Memang tidak mudah mengubah mindset. Cuman kita harus lakukan. Ini untuk menjaga Kota Bontang untuk tetap bersih," sambungnya. 

Baca Juga : Sebulan Penarikan Tong Sampah dari Jalanan, Warga Tetap Buang di atas Trotoar

Diketahui, sampai saat ini Pemkot Bontang masih mentoleransi warga yang membuang sampah dipinggir trotoar. Namun, kelonggaran itu tidak akan berlangsung lama. 

Jangan sampai pola membuang sampah masih tidak teratur sehingga membuat tumpukkan dan membuat trotoar terlihat jorok. 

"Kalau bisa waktu buang hanya pagi dan sore hari. Jadi sampah tidak tertumpuk lama," pungkasnya.