•   29 March 2024 -

Virus Corona tak Pengaruhi Ketersediaan Bahan Pokok, Disperindag Kukar Pastikan Aman Hingga Lebaran

Kutai Kartanegara - Redaksi
07 April 2020
Virus Corona tak Pengaruhi Ketersediaan Bahan Pokok, Disperindag Kukar Pastikan Aman Hingga Lebaran Bupati Kukar Edi Damansyah melakukan pengecekan barang kebutuhan pokok beberapa waktu lalu.

KLIKKALTIM.com -- Di tengah mewabahnya Virus Corona atau Covid-19, Pemkab Kutai Kartanegara ( Kukar ) memastikan pasokan kebutuhan bahan pokok tercukupi hingga lebaran mendatang.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Kukar, S Fathullah mengungkapkan, hingga saat ini ketersediaan barang kebutuhan pokok masih stabil, dengan harga yang fluktuatif. "Semua masih stabil, harga terkendali tidak ada yang turun maupun naik drastis," ungkapnya, Selasa (7/4/2020).

Walaupun tergolong stabil, namun terdapat sejumlah kebutuhan pokok yang alami perubahan harga, seperti ayam yang awalnya mencapai Rp 30 Ribu, turun menjadi Rp 25 Ribu, serta gula berkisar di harga Rp 19 Ribu - Rp 20 Ribu. "Virus Corona untuk sektor perdagangan tidak terlalu berpengaruh, masyarakat juga tidak ada yang sampai panic buying," jelasnya.

Dirinya memastikan ketersediaan kebutuhan pokok tercukupi hingga lebaran nanti bahkan hingga akhir tahun 2020 mendatang. Guna memastikan kebutuhan pokok tercukupi, pihaknya selalu melakukan pengawasan langsung kesejumlah titik pedagangan masyarakat, seperti di Mangkurawang, Loa Kulu hingga Sangasanga.

"Sampai lebaran aman, kita pantau terus perkembangannya. Distribusi barang kebutuhan pokok juga tidak ada yang terhambat," ucapnya kepada Tribunkaltim.co.

"Ya, peningkatan kebutuhan pasti terjadi, apalagi pada musim lebaran nanti, tapi tidak terlalu berpengaruh di sini," sambungnya.

Sebagai informasi, barang kebutuhan pokok di kawasan Kukar disuplai dari Samarinda yang dikirim dari pulau Sulawesi dan pulau Jawa. Masih dirinya menjelaskan, sebelum Virus Corona mewabah, daya beli masyarakat Kukar memang tergolong rendah. Kekhawatiran panic buying pun tidak terbukti dan memang tidak terjadi.

"Kalau analisa kami, sebelum Virus Corona mewabah, data beli kita memang kurang bagus. Panic buying tidak terjadi, karena apa yang mau diborong kalau uangnya lagi sulit," urainya.

"Pemerintah juga membatasi, agar tidak ada warga yang membeli secara berlebihan. Hal ini kita sosialisasikan terus, pengawasan di lapangan juga kita lakukan. Pemerintah masih mampu kendalikan situasi ini," pungkasnya. (*)

 

Sumber : tribunkaltim.co




TINGGALKAN KOMENTAR