•   24 April 2024 -

Diperkirakan 1.500 Usaha Mikro Terdampak, Dibantu Rp 450 Ribu Perorang

Samarinda - Redaksi
14 April 2020
Diperkirakan 1.500 Usaha Mikro Terdampak, Dibantu Rp 450 Ribu Perorang Ilustrasi

KLIKKALTIM.com -- Soal anggaran penanganan dan dampak Covid-19 Pemprov Kaltim sudah mempersiapkannya. Sebelumnya, Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran sekitar Rp 388 miliar. Untuk tahap satu, dana sebesar Rp 36,669 miliar untuk pengadaan alat kesehatan, alat pelindung diri (APD), konsumsi dan vitamin tenaga medis, operasional kesekretariatan Gugus Tugas Covid 19 Kaltim telah dibelanjakan.

Sementara tahap dua senilai Rp 351,612 miliar, diperoleh dari empat sumber. Pertama, dari rasionalisasi 30 persen perjalanan dinas sebesar Rp 148,45 miliar. Kemudian, pemotongan hibah KONI sebesar Rp 75 miliar. Selanjutnya, pembatalan kegiatan Penas Rp 2,24 miliar. Terakhir, Rp 125,747 miliar dipotong dari pembatalan dan pemotongan kegiatan SKPD.

Selain untuk kebutuhan medis dan operasional Satgas Covid-19, dana pada tahap dua ini juga untuk pemberian insentif tenaga medis yang bertugas. Lalu, perbaikan sarana kesehatan, dan akomodasi tenaga medis. Selain itu, alokasi juga diberikan untuk masyarakat kurang mampu dan stimulus ekonomi bagi UMKM dan pelaku industri kecil yang terdampak pandemi ini.

Kepala Biro Humas dan Protokol Kaltim Syafranuddin menjelaskan, perhitungan kepada masyarakat yang terdampak masih dikalkulasikan. "Sambil menunggu laporan dari kabupaten/kota di Kalimantan Timur," kata dia. Namun, diperkirakan sebesar 1.500 usaha ultra mikro yang terdampak yang akan dibantu dana sebesar Rp 450 ribu per orang.

Sedangkan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) juga mendata pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan yang terindikasi terdampak. Kepala DKP Kaltim Riza Indra Riadi menyebutkan di Kaltim terdapat nelayan 43.892 jiwa dan pembudidaya perikanan 40.452 jiwa yang tersebar di kabupaten dan kota.

Diakuinya, pihaknya diminta mendata 2 ribuan lebih para nelayan untuk bantuan langsung tunai (BLT) dari program kegiatan pemerintah pusat yang bersumber dari APBN. "Padahal ambil saja angka terkecil untuk nelayan. Mungkin ada sekitar 3.852 jiwa yang harus dimasukkan data terdampak Covid-19," ucap Riza.

 

Sumber : prokal.co




TINGGALKAN KOMENTAR