Dituduh Curi Uang Rp 200 Ribu, Santri di Samarinda Tewas Diduga Dihajar Senior

KLIKKALTIM - Seorang santri (13) tewas diduga dihajar seniornya di salah satu pondok pesantren (Ponpes) Samarinda, Kalimantan Timur. Korban diduga dituding telah mencuri uang hingga dihajar oleh seniornya.

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di salah satu pondok pesantren di Samarinda, Sabtu (18/2) lalu. Saat itu, pelaku kehilangan uang Rp 200 ribu dan menuduh korban yang berusia 13 tahun itu mencuri uangnya.

"Masih didalami bagaimana pelaku itu beranggapan korban mencuri uangnya. Pelaku mengejar pengakuan korban, beranggapan korban yang mengambil," kata Kapolsek Sungai Pinang Samarinda AKP Noordhianto, dikutip dari merdeka.com, Rabu (22/2).

Namun pelaku tidak hanya sekadar bertanya, diduga juga menganiaya korban. 

"Korban dipukul pipi kiri dan kanan pakai tangan dan kaki. Korban dipukul dan ditendang, tidak ada pakai benda," ujar Noordhianto.

Diduga penganiayaan itu menyebabkan korban jatuh tersungkur. Korban sempat dibawa ke klinik di sekitar Ponpes.

"Korban kemudian dibawa ke RSUD AW Syachranie Samarinda. Belum bisa kita pastikan korban meninggal di jalan atau di klinik itu. Jadi dari rumah sakit, jenazah korban dibawa ke rumah duka," terang Noordhianto.

Usai kejadian pihak Ponpes mengadu ke Bhabinkamtibmas hingga akhirnya sampai ke Polsek Sungai Pinang.

"Setelah info kejadian itu diterima Polsek, tim langsung datang ke TKP (Tempat Kejadian Perkara)," jelas Noordhianto.

Baca juga: Biadab, Kakek di Samarinda Cabuli Cucu yang Difabel Hingga Hamil

Bersama Bhabinkamtibmas dan pengurus Ponpes, pelaku kemudian dibawa ke Polsek Sungai Pinang di Jalan DI Panjaitan pada hari Senin (20/2).

"Pelaku usia dewasa 20 tahun sudah kita tahan dan sekarang proses (hukum) sedang berlangsung. Dalam kasus ini kita terapkan Undang-undang Perlindungan Anak karena korban anak bawah umur," pungkas Noordhianto.

Baca juga: Pria Ditemukan Tewas Tergeletak di Jalan Untung Suropati Samarinda