•   25 April 2024 -

Pemprov Kaltim Putuskan Lokal Lockdown 2 Pekan Cegah Penyebaran Corona

Samarinda -
17 Maret 2020
Pemprov Kaltim Putuskan Lokal Lockdown 2 Pekan Cegah Penyebaran Corona Corona. Unsplash

KLIKKALTIm.com -- Pemprov Kaltim, dan unsur Muspida di Kalimantan Timur, hari ini memutuskan untuk membatasi kegiatan masyarakat, yang melibatkan banyak orang, di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Tujuannya, meminimalisir potensi sebaran virus Corona (Covid-19).

Keputusan itu diambil, usai rapat koordinasi bersama TNI dan Polri, dipimpin Gubernur Kaltim Isran Noor, yang berlangsung di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, siang tadi.

Kepala Biro Humas Setprov Kalimantan Timur HM Syafranuddin mengatakan, hasil Rakor seperti disampaikan Gubernur Isran, dan Wagub Hadi Mulyadi, menyebut sebagai local lockdown.

"Local lockdown harus diambil Pemprov Kaltim, terhadap berbagai aktivitas yang melibatkan banyak orang. Baik pertemuan dan kegiatan kedinasan, sekolah, perkuliahan, maupun kegiatan-kegiatan yang sudah teragendakan," kata Syafranuddin, dalam keterangan tertulis diterima merdeka.com, Senin (16/3).

Syafranuddin menerangkan, local lockdown dimulai Selasa (17/3), hingga 14 hari ke depan. Meski demikian, pembatasan tidak berlaku menyeluruh. "Seperti dijelaskan Wagub Hadi Mulyadi, di mana orang masih bisa keluar dan masuk Kaltim. Namun dengan pangawasan atau pemantauan yang ketat," ujar Syafranuddin.

Dia menjelaskan, pemerintah dan pihak berwenang, meminta masyarakat membatasi bahkan mengurangi semaksimal dan seefektif mungkin aktifitas di luar dan berhubungan banyak orang.

"Seperti anak-anak sekolah diliburkan, juga mahasiswa. Termasuk kegiatan pegawai di kantor-kantor yang tidak terlalu penting, bisa dilakukan di rumah," terangnya.

"Untuk anak sekolah, Pemprov Kaltim meminta Dinas Pendidikan provinsi, maupun kabupaten dan kota, untuk meliburkan selama 14 hari kedepan. Termasuk menunda ujian nasional hingga dalam waktu yang belum ditentukan," sebut Syafranuddin.

Bahkan, diputuskan juga, untuk menunda kegiatan kunjungan kerja Wagub Kaltim ke Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu, dan kegiatan lain seperti Munas IDI di Balikpapan, serta kegiatan lain level daerah dan nasional lainnya di Kaltim.

Murid Hingga Mahasiswa di Samarinda Libur Dua Pekan

Sekolah PAUD hingga kampus di Samarinda, Kalimantan Timur, ramai-ramai meliburkan aktivitas belajar tatap muka, mulai hari ini. Kegiatan pendidikan, berlangsung dengan cara online (daring). Keputusan itu, untuk mengantisipasi sebaran virus Corona (Covid-19).

Sederetan kampus yang memutuskan meliburkan kegiatan kampus hari ini diantaranya seperti Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), STMIK Wicida, Universitas Widya Gama Mahakam, hingga Universitas Mulawarman, rata-rata hingga akhir Maret 2020.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim juga meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, dan digantikan di rumah mulai hari ini, hingga 29 Maret 2020. Kebijakan itu, berlaku bagi sekolah jenjang SMA/SMK/SLB, di 10 kabupaten dan kota di Kaltim.

"Kami merespons surat Mendikbud, dan surat pimpinan Muhammadiyah, terkait langkah pencegahan virus Corona," kata Humas UMKT Ade Ismail Ramadhan, ditemui merdeka.com di kampusnya, Jalan Ir H Juanda, Samarinda, Senin (16/3).

Ade menerangkan, Rektor kemudian membuat imbauan, dan ditindaklanjuti Rektor I Bidang Akademik, untuk mengambil langkah merubah perkuliahan tatap muka ditiadakan selama 2 pekan. "Jadi perkuliahan online," ujar Ade.

Ade berharap, dengan begitu, bisa mencegah penyebaran Covid-19 bagi 4.500 mahasiswa UMKT. "Setelah itu, kita evaluasi, apa perlu langkah lainnya. Kalau kondusif, kita kembali normal. Bisa dilihat sekarang, kampus sepi, mahasiswa semua belajar online," ujar Ade.

Sementara itu di Samarinda, Wali Kota Syaharie Jaang dalam keterangan tertulis, juga memutuskan meliburkan sekolah PAUD, TK, SD, hingga SMP, mulai Selasa (17/3) hingga 31 Maret 2020 mendatang, dan kembali belajar 1 April 2020.

Tidak hanya mengatur libur sekolah, selanjutnya juga akan ada pola yang diterapkan bagi pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda, agar bersama-sama mencegah penyebaran Covid 19.

"Saya mengharapkan selama libur bukan dimanfaatkan untuk keluar rumah, tapi memang benar-benar mengisolasi diri di rumah masing-masing. Saat libur ini, guru tetap turun ke sekolah memandu belajar lewat grup WA kelas, atau online lainnya seperti ruang guru maupun website, kata Jaang.

 

Sumber : merdeka.com




TINGGALKAN KOMENTAR