•   29 March 2024 -

Pupuk Slow Realesed, Inovasi Produk Pertanian di Samarinda

Bisnis - Robbi
23 Desember 2019
Pupuk Slow Realesed, Inovasi Produk Pertanian di Samarinda Inovasi industri pupuk NPK produk dari produsen Sawitree Kaltim, pupuk NPK slow released

KLIKKALTIM.com -- Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata memiliki inovasi industri pengolahan pupuk NPK. Produk baru ini dikelola PT Sumber Subur Rejeki (PT SSR) di Kelurahan Bukuan bertempat di Kecamatan Palaran.

Dalam kunjungan Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Samarinda terungkap bahwa ada inovasi dalam sektor perkebunan. Yakni, produk yang merupakan produsen dari Sawitree, pupuk NPK slow released.

Kepala Disperin Samarinda, Muhammad Faisal menuturkan pihaknya justru baru mengetahui keberadaan pabrik itu dari Kementerian Perindustrian di Jakarta.

"Kita sama sekali ngga duga, mereka punya inovasi yang keren, dan menjadi produk saru-satunya yang patut kita bantu pasarkan," ucapnya saat kunjungan didampingi Camat Palaran, Suwarso serta Lurah Bukuan, Suyoto di pabrik PT. SSR beberapa waktu lalu.

Menurut Faisal, perusahaan ini secara legalitas sudah memiliki kelengkapan perizinan. Pun, produknya memenuhi kualitas SNI.

Dari data-data yang diperlihatkan, Faisal menuturkan akan berupaya semaksimal mungkin untuk untuk mendorong terbukanya iklim pasar sehat untuk perindustrian di Samarinda khususnya.

"Kita dukung pembinaan, juga kita fasislitasi dengan banyak stakeholder, juga kita bantu promosi untuk pemasarannya," katanya.

Kepala Pabrik PT SSR, Syamsua menerangkan, pupuk yang diproduksi perusahaannya ini merupakan pupuk inovasi dengan pola slow released. Syamsu Alam menjelaskan produk pupuk NPK ini terurai secara pelan-pelan dengan kekhususan untuk tanaman perkebunan, terutama sawit.

Perusahaan yang mulai beroperasi sejak 2011 ini mampu memproduksi hingga 6000 kg pupuk dalam setahun.

Kendati demikian, benar saja, pihaknya masih kesulitan untuk mendapatkan pasar yang ada di Kaltim. Oleh karena itu, pihaknya sangat berterima kasih dengan adanya kunjungan Disperin Samarinda.

"Pasar terbesar kami ada di luar Kaltim. Kaltim sekitar 15 persen. Sisanya ada di Kalsel 40 persen, Kaltara 25 persen dan sisanya lagi di Sumatera dan Papua," sebut dia.

Kepala Pemasaran PT SSR, Dadi Suryadi menambahkan, perbandingan antara pupuk jenis granule yang diaplikasikan untuk tanaman setidaknya diperlukan sekira 7,5 kilogram. Sedangkan, jika menggunakan inovasi berbentuk briket miliknya, hanya dibutuhkan sebanyak 5 kilogram.

Dengan kemasan kotak dus seberat 10 kilogram, produk NPK ini berisi 60 tablet. Pupuk NPK produk inovatif dari Kota Tepian ini memenuhi kelayakan dan efisien dalam pemakaian.

“Perbedaanya sangat jelas. Ini merupakan inovasi dalam sektor pertanian dan perkebunan,” ujar Dadi. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR