•   10 May 2024 -

Warga Sampaikan Aspirasi Saat Anggota Dewan Reses di Kutim

DPRD Kaltim - Yoyok S
11 November 2019
Warga Sampaikan Aspirasi Saat Anggota Dewan Reses di Kutim Foto saat reses (istimewa)

KLIKKALTIM.com -- Reses didaerah pemilihannya (Dapil) IV, Anggota DPRD Kaltim Siti Rizky Amalia sebagian besar menerima  keluhan dan masukkan terkait infrastruktur.Selain itu sejumlah bantuan bagi nelayan dan profesi lain yakni, penjahit pakaian, perias dan pengrajin krupuk ikan juga turut menyampaikan harapannya.

“Untuk infrastruktur, warga sekitar Pantai Jepu Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang berharap akses jalan wisata bisa segera diperbaiki. Selain itu, gerbang dan loket karcis untuk wisatawan juga penting untuk meningkatkan PAD,” ungkap Siti Rizky.

Ia menerangkan, setiap hari besar dan libur nasional jumlah wisatawan meningkat hingga pantai selalu penuh pengunjung. Hal ini menurutnya merupakan potensi besar untuk menjadi andalan daerah tersebut, apalagi wisatawan hadir dari berbagai daerah lain tak hanya warga Kutim.

“Potensi ini harus didukung dengan peningkatan sarana dan prasarana seperti wc umum, ruang ganti pakaian, wahana bermain seperti banana boat dan jembatan gantung untuk menambah daya tarik wisatawan,”urainya.

Sementara bagi nelayan dan berbagai profesi warga, mereka berharap pelatihan untuk meningkatkan kemampuan bisa digelar. Khususnya para penjahit, mereka menginginkan diadakannya pelatihan menjahit dan bantuan peralatan.

Jika bisa menjahit, perusahaan yang ada di daerah tersebut dapat diajak kerja sama untuk pengadaan seragam karyawan dengan jumlah banyak. Tentunya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga,” kata Politikus muda Partai Persatuan Pembangunan ini.

Saat ke Desa Batu Lepoq, Kecamatan Karangan, Kutai Timur. Siti Rizky bersama tim resesnya juga meninjau tempat wisata Gua Telapak Tangan, tempat wisata ini memerlukan sarana dan prasarana untuk menunjang pariwisata. Selain itu para petani sawit juga mengeluhkan harga sawit yang selalu saja turun.

“Walaupum harga standar dari pemerintah telah ditetapkan, tetapi CPO swasta tetap membeli dengan harga dibawah standar. Jadi banyak para petani berpindah ke tanaman kakao. Karna lebih menguntungkan dari sawit. Permasalahan berikutnya mereka minta agar pemerintah bisa menyediakan bibit unggul,” pungkasnya. (hms5/adv)




TINGGALKAN KOMENTAR