•   09 May 2024 -

Pulau Malamber Warisan Nenek Bupati PPU Sebelum Indonesia Merdeka

Diduga Beli Pulau di Mamuju, Bupati PPU Justru Klaim Malamber Milik Keluarganya

Kaltim - Redaksi
19 Juni 2020
Diduga Beli Pulau di Mamuju, Bupati PPU Justru Klaim Malamber Milik Keluarganya Pulau Malamber di Mamuju (net)

KLIKKALTIM.COM- Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas'ud angkat bicara terkait jual beli Pulau Malamber di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), seharga Rp 2 miliar yang bikin heboh masyarakat. Abdul mengklaim keluarganya sejak lama yang jadi pemilik pulau tersebut.

Awalnya informasi jual beli yang dilakukan Abdul Gafur Mas'ud diungkap oleh Camat Bala-balakang, Juara. Abdul disebut melakukan transaksi jual beli dengan seorang warga di Sumare.

"Ada, Malamber, tidak tahu ukurannya, harganya Rp 2 miliar, DPnya 200 juta sudah diambil, (yang jual) warga di Sumare, namanya Rajab," ujarnya saat dikonfirmasi Jumat (19/6/2020).

Abdul Gafur pun menanggapi isu dia membeli Pulau Malamber itu. Abdul Gafur tak menjawab gamblang soal benar tidaknya dia membeli pulau, namun dia menyatakan pulau itu memang milik keluarganya.

"Kalau mau dijual saya beli hehehe. Tapi itu pulau punya keluarga saya. Sudah lama sebelum Indonesia merdeka. Dari kakek nenek kita dulu. Kebetulan saya orang tua saya orang Mandar Sulawesi Barat, saya cucu dari KH Muhammad Husain (Puang Kali Malunda) hanya saya bingung diisukan demikian," kata Abdul Gafur.

Abdul Gafur menduga isu pembelian pulau itu diembuskan terkait sengketa wilayah antara Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat. Pulau Malamber, dan pulau-pulau lain yang ada di antara Kaltim dan Sulbar memang sempat dikunjunginya, namun sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo).

"Mungkin para pejabat di Sulbar khawatir karena saya menjadi Bupati Penajam di Kaltim, yang mana memang dari dulu itu menjadi perebutan sebenarnya, perebutan wilayah, tapi saya tidak masuk wilayah situ," ujar Abdul Gafur.

"Saya datang ke sana, ke-12 pulau itu, karena saya ketua umum Aspeksindo, yaitu asosiasi Kepala daerah Kepulauan dan Pesisir seluruh Indonesia," imbuhnya.

"Mungkin para pejabat di Sulbar khawatir karena saya menjadi Bupati Penajam di Kaltim, yang mana memang dari dulu itu menjadi perebutan sebenarnya, perebutan wilayah, tapi saya tidak masuk wilayah situ," ujar Abdul Gafur.

"Saya datang ke sana, ke-12 pulau itu, karena saya ketua umum Aspeksindo, yaitu asosiasi Kepala daerah Kepulauan dan Pesisir seluruh Indonesia," imbuhnya.

Dalam kunjungannya ke pulau-pulau itu, termasuk pulau yang diisukan dijual, Abdul Gafur mengungkap ada banyak sekali kekurangan.

"Saya melihat banyak sekali kekurangan, banyak nelayan pakai bom ikan, pakai bius-bius ikan, jadi saya ngecek aja langsung, kebetulan banyak keluarga di tengah pulau-pulau itu, antara Kaltim dan Sulawesi Barat," tuturnya.

Di ujung wawancara, Abdul Gafur menegaskan isu pembelian pulau itu tak benar. "Jadi saya rasa isu yang demikian itu bagus juga buat saya, kenapa tidak sekalian diisukan pulau Sulawesi itu saya beli," ujar Bupati berusia 32 tahun ini.

Meski demikian, Abdul membenarkan dirinya sempat menghampiri beberapa pula-pulau di wilayah Sulawesi Barat dan salah satunya Malamber. Dia mengungkap ada program bersama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berkaitan dengan pulau-pulau tersebut.

"Sebenarnya saya sudah jumpa dengan Bapak Gubernur menjelaskan program Aspeksindo tentang satu juta nelayan berdaulat. Bupati Mamuju juga sebenarnya sudah tahu, tapi saya tidak mengerti kenapa isunya aneh-aneh," kata Abdul Gafur kepada wartawan, Jumat (19/6/2020).

Abdul Gafur mengatakan ada program bersama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait kunjungannya ke Pulau Malamber. Dia juga mengatakan berkunjung sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo).

"Aspeksindo punya program bersama Menko Maritim yaitu membuat satu juta nelayan berdaulat. Karena pulau Indonesia itu banyak sekali, kami ke sana," ujarnya.

Dijelaskan Abdul Gafur, 12 pulau di Mamuju masih banyak masalah kesehatan dan pendidikan. Sebagai Ketua Umum Aspeksindo, dia merasa perlu memikirkan masalah anak-anak di 12 Kepulauan Kecil di Mamuju.

"12 pulau itu termasuk Bala-balakang, Malamber, Sabakatang, Popongan dan lainnya, masih ada anak-anak yang kesehatannya sangat kasihan sekali, jadi kalau mereka sakit itu fasilitas kesehatan itu kurang," ujarnya.

Dia menerangkan, fasilitas pendidikan juga tidak maksimal di pulau-pulau wilayah Mamuju itu. Menurutnya, masih banyak sekali anak-anak di sana yang buta huruf. "Kan lucu di Indonesia, anak-anak kita masih ada yang tidak bisa menulis. Padahal, Presiden Jokowi akan menoreh tinta emas di dekat Mamuju yaitu di Ibu Kota Negara Baru," ungkapnya.

Karena itu, dia merasa miris melihat kondisi masyarakat yang terbelakang. "Di sana banyak keluarga, saya miris melihat yang seperti itu," pungkasnya.

Sumber: Detik




TINGGALKAN KOMENTAR