Wawali Samarinda Prihatin Saat Tenaga Medis Puskesmas Sempaja Pelesir ke Luar Kota

KLIKKALTIM.COM - Melihat seluruh petugas medis di Puskesmas Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) yang berpergian studi banding ke Jawa Timur, Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail prihatin.

Nusyirwan menyesalkan adanya program studi banding yang dilakukan Puskesmas Sempaja, termasuk penggunaan anggaran yang kabarnya bersumber dari dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Apalagi, operasional Puskesmas Sempaja saat ini terus mendapat sorotan masyarakat. Keberangkatan 43 petugas medis Puskesmas Sempaja ditambah dua pegawai dinas kesehatan menjadi penyebabnya.

Nusyirwan Ismail mengaku ia baru mengetahui seluruh tenaga medis dan pegawai puskesmas berangkat setelah adanya sidak Komisi IV DPRD Kota Samarinda.

Wawali juga akan melihat urgensi kunjungan itu termasuk pemanfaatan dana yang diduga bersumber dari BPJS yang harusnya digunakan untuk pelayanan kesehatan.

"Yang saya sesalkan dan prihatin itu jangan sampai layanan terganggu di masyarakat. Yang kedua, kan kita ini defisit. Jadi kalau kita dalam suasana defisit tentu, jangan sampai di publik kita dianggap tidak melakukan langkah-langkah efisien efektif. Tapi ada sumber informasi dananya itu ada dari BPJS dan ada juga dari dana puskesmasnya," ujar Nusyirwan Ismail, Sabtu 20 Mei 2017.

Meski pelayanan di Puskesmas yang berada di sebelah utara Kota Samarinda ini tetap bejalan. Namun, penggunaan tenaga medis yang belum tersertifikasi oleh pemerintah menjadi sebabnya.

Sejumlah petugas medis yang memberikan pelayanan kesehatan seluruhnya orang-orang bayaran yang didatangkan Kepala Puskesmas dan rekrutmennya tanpa prosedur jelas.

Pelayanan obat-obatan juga diserahkan kepada petugas yang tidak diketahui sertifikasinya. Mereka adalah dua orang mahasiswa farmasi Universitas Mulawarman (Unmul). (*)