•   29 April 2024 -

Kebakaran Berulang di PT EUP, Laut Tercemar Minyak Goreng

Bontang - Redaksi
30 Januari 2023
Kebakaran Berulang di PT EUP, Laut Tercemar Minyak Goreng Kebakaran hebat di kawasan PT EUP Bontang Lestari beberapa waktu lalu. (Dok)

KLIKKALTIM.COM - Video dengan durasi 2 menit yang merekam sejumlah ikan mati di tepi laut di di RT 08, Kelurahan Bontang Lestari diterima di grup whatsapp Komisi II DPRD Bontang. 

Dinsyalir ikan itu mati akibat terkontaminasi limbah dari perusahaan minyak goreng pasca insiden kebakaran, Sabtu (21/1) pekan lalu. 

Dari video itu DPRD Bontang kemudian memanggil PT Energi Unggul Persada (EUP), Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Senin (30/1/2023). 

Dari hasil rapat gabungan Komisi II & III DPRD Bontang terungkap pasca kebakaran menyebabkan minyak tumpah mencemari laut. 

Baca juga : Gudang CPO di Bontang Lestari Ludes Terbakar

Hal itu terkonfirmasi saat DLH Bontang turun ke lapangan untuk uji sampel. Kandungan oksigen terlarut di dalam air sangat rendah, penyebabnya akibat tumpahan minyak dari kawasan pabrik milik EUP yang terbakar. 

Kebakaran yang terjadi di kawasan pabrik perusahaan melalap bangunan direksi keet-kantor di lapangan- milik mitra PT EUP. Sekitar 6 jam api membara. Kobaran juga menyambar 20 tangki IBC yang berisi cairan kimia.

Kepala DLH Bontang Heru Triatmojo mengatakan, usai kebakaran tim turun mengambil dan uji sampel di 3 titik dekat kawasan EUP. 

Ditemukan ceceran minyak diperairan. Hasil tes di lapangan, kandungan suhu dan PH masih layak sesuai baku mutu. Tetapi kandungan oksigen terlarut sangat rendah. 

"Kami juga melihat pihak EUP menyerok minyak dari laut dimasukan ke dalam drum biru. Tim juga melihat ceceran minyak dan bau menyengat," ujar Heru saat rapat dengar pendapat di Kantor Sekretariat DPRD. 

Pun demikian, Heru mengaku kewenangan pemberian sanksi atas pencemaran berada di DLH Provinsi Kalimantan Timur. 

"Kita sudah surati LH Provinsi untuk sanksi. Besok hasil uji laboratorium dari sampel yang kita kirim ke Samarinda sudah keluar. Nanti akan kita laporkan juga," sambungnya. 

Humas PT EUP Jayadi membenarkan ada pencemaran pasca kebakaran. Sekitar 20an tandon IBC-kapasitas 1 ton- ikut tebakar saat kejadian. "Bukan kilang yang terbakar tapi direksi keet milik mitra kami," kata Jayadi. 

Usai kejadian itu, PT EUP menciduk minyak dari laut. Pun telah meminjam 6 unit oil boom-alat penangkap minyak- milik PT Indominco Mandiri untuk mengangkut minyak dari perairan.

"Kamis sudah kita angkat ke darat alatnya, Sabtu setelah kita bersihkan dikembalikan ke Indominco," ujar Jayadi. 

Dewan mendorong agar DLH memberi sanksi kepada perusahaan dari kasus ini. Bahkan, kebakaran yang terjadi bukan kali pertama. 

Sudah 3 kali insiden itu berulang, sayangnya sanksi dari pemerintah tak kunjung diberikan. "Pemkot Bontang jangan berdiam. Ini sudah 3 kali kejadian harus disanksi supaya ada evaluasi dari perusahaan juga," ujar Anggota Komisi II DPRD Bakhtiar Wakkang disela-sela rapat.




TINGGALKAN KOMENTAR