•   20 May 2024 -

Nelangsa Warga Bontang Permai, Langganan Banjir Sejak 19 Tahun

Bontang - M Rifki
31 Januari 2022
Nelangsa Warga Bontang Permai, Langganan Banjir Sejak 19 Tahun Warga RT 07 berkumpul di bantaran sungai di Perumahan Bontang Permai, Selasa (1/2/2022).

KLIKKALTIM.COM- Nelangsa warga Perumahan Bontang Permai, RT 07 Kelurahan Api-api langganan banjir semenjak 19 tahun silam. 

Akibatnya, masyarakat setempat menjadi terbiasa. Namun, istilah terbiasa dirasakan terpaksa. 

Sepanjang awal tahun 2022 ini saja sudah 3 kali genangan banjir menimpa perumahan yang diketahui memiliki 140 rumah. 

Klik Juga : Banjir Bontang Meluas, 4 Kelurahan Terdampak

Ketua RT 07 Kelurahan Api-api, Sunarto mengaku, sudah sering kali melaporkan kondisi wilayahnya yang kerap diterjang banjir. 

Setiap, Musrembang tingkat Kelurahan. Sunarto selalu mengusulkan pembuatan sodetan yang bisa mengurai tumpahan air sungai jika meluap. 

Namun, hingga 2022 ini keinginan tersebut belum terealisasi. Pasalnya, kalau banjir melanda 90 persen rumah warga pasti terdampak. 

"Sudah sering diusulkan. Tetapi belum ada aksi dari Pemkot setempat," kata Sunarto, saat ditemui di RT 07 Kelurahan Api-api, Selasa (1/2/2022). 

Diketahui, RT 07 dihuni 163 Kepala Keluarga dan sekitar 630 warga. Dilanjutkan Sunarto, kebutuhan yang paling cepat ialah normalisasi saluran drainase. 

Bahkan, ada turap yang sudah mulai bergeser beberapa centimeter. Dan terlihat satu bagian sudah retak. 

"Itu ada sudah turap yang bergeser. Bahkan retak beberapa centimeter," sambungnya. 

Di tempat yang sama, warga RT 07 Sutarji yang sudah dua kali meninggikan rumahnya selama 2 kali. Uang yang dikeluarkan pun mencapai ratusan juta. 

Namun, dengan meninggikan rumah ternyata tidak membuat tempat tinggalnya bebas dari banjir. 

"Banyak sudah uang saya keluarkan untuk meninggikan rumah. Tetapi tetap aja masuk kalau banjir," terang Sutarji. 

Klik Juga : 150 KK di Bontang Permai Terdampak Banjir, Mengungsi ke Masjid & Butuh Nasi Bungkus

Dilanjutkan Sutarji, mengaku sudah tidak mampu lagi meninggikan rumah. Sebab untuk menimbun lagi harus merubah konstruksi atap rumah. 

"Kalau mau di timbun lagi yah harus bongkar atap. Uang sudah tidak ada karena ongkosnya mahal," ungkapnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang, Usman mengatakan, pada 2022 ini realisasi penurapan akan dilakukan prioritas di Kelurahan Gunung Elai, Jalan Imam Bonjol hingga Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-api. 

Anggaran yang digelontorkan ialah Rp 7,5 miliar. Nantinya penurapan itu dengan panjang sekira 350 meter. 

"Tahun ini ada pembangunan turap. Semoga bisa terealisasi," kata Usman.




TINGGALKAN KOMENTAR