•   16 April 2024 -

Asal Nama Prakla dari Perusahaan Jerman Hingga Disebut 'Texas' Bontang

History - M Rifki
17 Januari 2022
Asal Nama Prakla dari Perusahaan Jerman Hingga Disebut 'Texas' Bontang infografis Klik Kaltim

Kampung Prakla masih lekat dengan stereotip pusat lokalisasi. Nama perusahaan asal Jerman dan sejarah panjang kehidupan ala Texas membentuk kampung pesisir ini hingga sekarang. 

KLIKKALTIM.COM - Agus Salim menginjak usia tepat 23 tahun, saat diajak orang tua meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan 1970an. 

Ayahnya seorang mantri, petugas kesehatan yang bertugas membantu dokter, ia ditempatkan tugas di Berbas Tanjung. 

"Bapak saya, dulu seorang mantri. Melayani pengobatan bagi masyarakat yang bermukim di atas laut," kata Agus Salim, kepada Klikkaltim.com, Minggu (16/1/2022). 

Dari Agus, sebagian cerita sejarah ini dihimpun. Berbas Tanjung medio 1970an mulai ramai dengan pemukiman warga. Kala itu, wilayah yang kini disebut Berbas Pantai berdiri sebuah perusahaan asal Jerman, PRAKLA Bohrtechnik GmbH. 

Dari nama perusahaan itulah asal muasal kampung pesisir di atas air ini diambil, hingga sekarang. 

Berselang 2 tahun kemudian, wilayah ini ditinggalkan Prakla Bohrtechnik. Medio 1974, Bechtel Indonesia menggantikan posisi perusahaan asal Jerman tadi. 

PT Bechtel, begitu warga setempat menyebut kontraktor pembangunan kilang Badak LNG ini. Untuk memudahkan mobilisasi alat-alat, Bechtel membangun pelabuhan untuk transportasi.

Di masa itu, transportasi laut menjadi satu-satunya alternatif yang ada di Bontang

Katanya, wilayah tugas ayahnya ini saat itu jadi pusat perniagaan terbesar di Kecamatan Bontang, masih di bawah otoritas Kabupaten Kutai. 

Klik Juga : Asal usul Rawa Indah, Pemukiman di Tanah Basah yang Dihuni Korban Eks Kebakaran Prakla

6 tahun menetap di Berbas Tanjung, kebakaran hebat terjadi kiwari 1980. Rumahnya berukuran 10x15 meter persegi habis terbakar. Api juga melalap seluruh dokumen dan izin praktik orang tuanya. 

Sejak itu ayahnya beralih profesi sebagai pengusaha kayu. 

Muncul Tempat Hiburan Malam 

Kehadiran pekerja asal luar menghadirkan lokasi hiburan malam. Tempat Hiburan Malam muncul satu demi satu, saat itu berpusat di lokasi depan Pujasera Saraba sekarang. 

Di lokasi itu juga banyak perempuan malam, mereka menemani para tamu yang hendak bersantai di sana. 

Seiring waktu, diskotik kian ramai. Sehingga lokasi mereka bergeser lebih menjorok ke laut, hingga sekarang.

"Saya lupa tahun persisnya dari atas pindah ke bawah situ. Yang jelas pada 1980an lah," terangnya.

Kehadiran THM, justru didukung warga setempat karena menggerakkan ekonomi masyarakat saat itu. Toh kehidupan malam di sana lebih banyak didatangi para pekerja dari luar. 

Klik Juga : Asal Usul Kampung Jawa di Bontang Baru

Selain Agus, Klikkaltim.com juga mendatangi salah satu mantri yang dulunya juga bertugas di Puskesmas Pembantu Berbas, Syahrun Rangkuti mengatakan, prakla memang tempat hiburan sedari dulu. 

Puskesmas Pembantu juga aktif memeriksa para perempuan yang bekerja malam di sana

"Seingat saya dulu itu. Ada pemeriksaan rutin. Dilakukan oleh pihak Kecamatan Bontang," kata Syahrun. 

Texas Bontang

Buku dengan judul Sejarah Perkembangan Pelabuhan Tanjung Laut Di Bontang Provinsi Kalimantan Timur pada 2017 juga mengungkap Berbas Tanjung sebagai wilayah Texas. 

Buku yang ditulis Juniar Purba dan Sri Murlianti secara khusus membahas soal Berbas Pantai dan kehidupan malannya di Bab 3.

Di dalam buku itu, Berbas dulu menjadi satu-satunya wilayah di Bontang ada sebuah fasilitas hiburan malam modern lengkap dengan kebiasaan minuman modern beralkohol yang bisa dibeli dengan bebas.

Dengan alasan itulah masyarakat Bontang sering menjuluki Berbas sebagai ‘Texas’nya Bontang. 

Sisi negatif dari hiburan malam ini melahirkan prilaku buruk, perjudian, prostitusi dan kekerasan menjadi hal yang sangat biasa di Berbas ini. Industri prostitusi berkembang dari yang paling murah hingga prostitusi yang paling modern dan mahal saat itu. 

Masyarakat sekarang mengenali Prakla bukan lagi sebagai sebuah perusahaan, tetapi sebagai kompleks prostitusi. 

Stereotip Prakla sebagai sebuah kompleks prostitusi berkembang akibat dari cerita dari mulut ke mulut generasi hingga sekarang, walaupun prostitusi resmi udah lama dibersihkan pemerintah.




TINGGALKAN KOMENTAR