•   20 April 2024 -

Bangun Hunian ASN di IKN, Dua Investor Gelontorkan Rp 3,22 Triliun 

Ibu Kota Negara - Redaksi
01 April 2023
Bangun Hunian ASN di IKN, Dua Investor Gelontorkan Rp 3,22 Triliun  Hunian pekerja IKN.

KLIKKALTIM - Dua investor yakni PT Perintis Triniti Properti Tbk dan PT Nindya Karya sudah mengantongi Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP) untuk membangun hunian Aparat Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota (IKN) Nusantara. Adapun nilai investasi ini totalnya Rp 3,22 triliun.

Rincian Konsorsium Triniti sebesar Rp 1,8 triliun untuk pembangunan 7 tower dan Nindya Karya sebesar Rp 1,42 triliun untuk pembangunan 8 tower.

Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan, dua investor nasional, Konsorsium Triniti dan Nindya sudah mendapatkan Letter to Proceed (SIPP) dari OIKN untuk membangun hunian (ASN) bersama dengan tiga investor sebelumnya.

Baca juga: Cerita ASN ingin Pindah ke IKN: Dijanjikan Kehidupan Lebih Layak

Tiga investor sebelumnya yang sudah mendapatkan SIPP ialah PT Summarecon Agung Tbk, Konsorsium Nusantara (RBN CCFG), dan Korean Land and Housing Corporation (KLHC). Para investor tersebut ditargetkan menuntaskan pekerjaannya pada 2024.

"Dengan ada tambahan dua investor yang membangun hunian ASN diyakini dapat mempercepat pembangunan Nusantara sehingga tahun depan, ASN dapat mulai pindah," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com, Sabtu (1/4/2023).

Bambang mengungkapkan, kedua investasi ini menggunakan skema bisnis Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Baca juga: ASN Belum Menikah Dipindah Duluan ke IKN, Tinggal Serumah dengan Pegawai Lain

Dengan skema KPBU, akan ada pembagian risiko antara pihak pemerintah dan investor beserta insentif dan penalti pada pelaksanaannya dalam penyediaan layanan dan atau infrastruktur publik. Dipastikan dengan skema KPBU, negara sama sekali tidak dirugikan.

Selain itu, kedua investor tersebut akan membangun hunian ASN di wilayah yang berbeda. Konsorsium Triniti membangun di wilayah West Residence WP1A-1 dan Nindya membangun di wilayah West Government WP1A-1. Bambang menambahkan, kebutuhan hunian ASN sangat banyak, yakni harus bisa menampung 16.990 orang ASN di tahun 2024 dan akan terus bertambah setiap tahunnya.

"Maka dari itu, peluang investasi di hunian ASN masih sangat terbuka," ucapnya.

Baca juga: Curhat ASN Ditugaskan ke IKN; Tak Minat Walau Ditawarkan Tunjangan Rp 50 Juta/Bulan

 




TINGGALKAN KOMENTAR