•   19 April 2024 -

Kiprah AKBP Hamam di Bontang, Berhasil Tangani Pandemi Hingga Kampung Tangguh Narkoba

Profil - M Rifki
04 Juli 2022
Kiprah AKBP Hamam di Bontang, Berhasil Tangani Pandemi Hingga Kampung Tangguh Narkoba AKBP Hamam Wahyudi menerima promosi jabatan ke Mabes Polri/Ist-Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hamam Wahyudi menerima promosi jabatan ke Mabes Polri pekan ini. 

Menjabat genap 11 bulan sebagai Kapolres Bontang, Hamam menorehkan jejak baik buat Kota Taman. 

Bontang menjadi wilayah pertama tugas dari Hamam Wahyudi di Pulau Kalimantan. Setelah sebelumnya bertugas menjadi Kapolres Pandeglang pada 2020 lalu. 

Di masa kepemimpinannya, Hamam cukup piawai bersinergi dengan Pemerintah Kota Bontang, terkhusus saat penanganan pandemi Covid-19.

Sejak menjabat Kapolres Bontang, pada Agustus 2021, tugas pertama yaitu memastikan distribusi vaksinasi untuk masyarakat umum bisa berjalan. 

Penanganan saat itu cukup terkendali. Kekompakan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah diyakini saling gotong royong menghadapi virus yang tidak kasat mata. 

"Awal saya masuk langsung mendapat tugas dalam distribusi vaksin baik dosis pertama, dan kedua saat itu," kata AKBP Hamam Wahyudi. 

Di tengah pandemi, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Hukum Polres tak luput diembannya. 

Dengan luas wilayah yang cukup besar. Hamam punya strategi sendiri dalam memimpin 430 personil di Polres Bontang. 

Kampung Tangguh Narkoba 

Pengungkapan kasus peredaran narkotika masih sangat menjadi perhatian dari pria berpangkat dua bunga ini. 

Dengan wilayah yang dikelilingi laut dan akses darat menjadi perhatian penting untuk meminimalisir peredaran narkoba. 

Apalagi, mengungkap satu kasus dengan kasus lainnya ihwal narkoba informasi merujuk pada bandar selalu terputus. 

Untuk itu, polisi dan masyarakat harus bekerja sama memantau dan melaporkan tindakan mencurigakan terkait peredaran narkoba khususnya sabu. 

Berdasarkan data tahun 2021 ada sekira 60 kasus narkoba Kemudian di 2022 hingga Juli ada 21 kasus dan ada 27 tersangka yang diproses. 

"Makanya ada program yang dicanangkan Polres Bontang yaitu Kampung Tangguh Narkoba di Kelurahan Loktuan. Karena wilayah yang cukup, padat penduduk harus diawasi juga. Rumit lah kalau kita harus mengupas tuntas peredaran gelap narkotika," ucap Pria berumur 43 tahun ini. 

Hamam menghaturkan rasa terimakasihnya seluruh masyarakat Bontang yang bisa diajak kerjasama dalam menjalankan tugas sebagai Kapolres. 

Banyak progres yang sekiranya harus diselesaikan. Misalnya, di Kota Industri tentu persoalan tenaga kerja, kemudian isu sosial, dan lingkungan masif terdengar.

Banjir, pastinya menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian masyarakat. Diakhir masa jabatan, Polres Bontang juga berkesempatan untuk menuntaskan program penanganan banjir dengan memperbaiki saluran drainase.

"Dinamika yah harus seperti itu. Yang terpenting kedepankan azaz musyawarah dan mencari jalan keluar satu dengan yang lainnya perlu digalakkan," terangnya. 

Karir Hamam Wahyudi

Pria kelahiran Sorong, Papua Barat pada 1979 lalu memiliki pengalaman epik di dunia kepolisian. Lahir dan besar dalam didikan ayah yang juga sebagai polisi. 

Ternyata Hamam memiliki ketertarikan untuk mengikuti jejak sang ayah. Pada 1998 lalu, lulusan SMA Negeri 1 Pati ini mencoba masuk dalam seleksi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) namun tidak lolos. 

Kemudian, pria yang saat itu masih berumur 19 tahun tidak patah semangat. Sembari menunggu seleksi selanjutnya, Hamam Wahyudi menjajaki dunia pendidikan di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya mengambil jurusan Ekonomi.

Baru semester 4, kembali tes di AKABRI di Magelang pada tahun 1999 akhirnya berhasil lolos dan mengakhiri perkuliahannya. 

Saat dinyatakan lolos kala itu mendapatkan Matra Kepolisian. Kemudian melanjutkan sekolah di Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang. 

"Kemudian lulus di tahun 2002. Langsung mendapat tugas di Polda Riau. Keinginan jadi polisi tidak terlepas dari inspiratif saya yaitu ayah yang juga bagian dari kepolisian," kata Ayah 3 orang anak ini. 

Di Polda Riau, dengan pangkat Inspektur Dua atau balok 1 Hamam menduduki jabatan Sentral Pelayanan Kepolisian. Kultur masyarakat juga cukup sama kondisinya dengan Kota Bontang. 

Kemudian pernah bertugas di Kabupaten Pelalawan sebagai Kanitidik. Saat tugas kabupaten yang tergolong baru, Hamam dihadapkan dengan banyak pelarian GAM Aceh saat puncak konflik itu terjadi. 

Masuk tahun 2004 melanjutkan pendidikan kejuruan Reserse. Setelah selesai jabatan baru didapatkan menjadi Kasat Reskrim di Polres Indragiri Hilir 2006 dengan pangkat Inspektur Satu (IPTU). 

Pada 2007 Hamam kembali melanjutkan pendidikan untuk mendapat gelar Sarjana Kepolisian di PTIK Jakarta. Selesai pada 2008. Setelah lulus kembali bertugas di Polda Sumatera Utara, dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) jabatan bervariasi. 

Mulai dari PAMA Polda Sumut, Kanitidik Satreskrim Polrestabes Medan, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, Kasipambarbuk Polda Sumut, Kanit 2 Subdit 1 Ditreskrimsus Polda Sumut hingga 2012.

Masuk dengan pangkat baru yaitu Komisaris Polisi (Kompol) Hamam Wahyudi mendapat jabatan baru. Diantaranya, Kabag Ops Polres Pamatang Siantar, dan Kabag Ops Polrestabes Medan. 

Tahun 2016 melanjutkan Magister di Universitas Sumatera Utara. Di saat bersamaan menempuhl Pendidikan Pengembangan di Sekolah Perwira Menengah (Sespimmen) Bandung selama 7 bulan.

Barulah ditempatkan kembali di Sulawesi Tenggara Kendari hingga 2018. Kembali mendapatkan promosi, Hamam dipindah tugaskan di Mabes Polri menjadi SSDM hingga 2019.

Promosi jabatan AKBP pertama kali ditugaskan sebagai Kapolres Pandeglang Polda Banten pada 2020. Dan bergeser promosi jabatan menjadi Kapolres Bontang dari Agustus 2021 hingga Juli 2022.




TINGGALKAN KOMENTAR