•   17 May 2024 -

Iptu Rochmat Meninggal Dunia, Kisah Polisi yang Hidupi 79 Anak Yatim Piatu Sejak 2007

Regional - Redaksi
10 Februari 2023
Iptu Rochmat Meninggal Dunia, Kisah Polisi yang Hidupi 79 Anak Yatim Piatu Sejak 2007 Brigpol Rochmat Tri Marwoto, bersama istri dan anak-anak asuhnya. Brigpol Rochmat mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian karena dedikasinya mengasuh, membesarkan, dan membiayai sekolah 64 anak tak mampu. (ist)

Atas perjuangannya yang luar biasa, Rochmat mendapat penghargaan dari program televisi 'Kick Andy Heroes' di bidang sosial pendidikan. Selain itu, Rochmat juga sering diundang wawancara di televisi. 

Terakhir, tanggal 16 November 2017 bertepatan dengan Hari Brimob, Rochmat didaulat hadir pada acara 'Hitam Putih' di Trans TV. Selain itu, Rochmat juga pernah mendapat penghargaan berupa pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) dari Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Selain menerima penghargaan, saat itu Brigpol Rochmat diundang makan siang bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Baca juga : Kota Gaib Saranjana di Kalimantan Selatan, Inilah 5 Kisah Misterinya Beredar Luas Sekarang

Dibantu sang istri Perjuangan keras Rochmat menghidupi 64 anak asuh, tak luput dari bantuan Helmiyah (38), istrinya. Helmiyah mengaku bangga menjadi istri Rochmat karena suaminya merupakan sosok pria pekerja keras dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hal tersebut terlihat saat pulang dinas, suaminya langsung pergi ke kebun untuk merawat tanaman jahe, cengkih, dan durian. Uang dari penjualan hasil kebun milik Rochmat digunakan untuk membiayai seluruh kebutuhan anak asuhnya. 

"Bapak itu pekerja keras. Setelah pulang kantor, Bapak tidak tidur, tetapi langsung ke kebun," ujar dia pada tahun 2017 .

Dia pun merasa tidak pernah terbebani karena harus mengurusi anak asuh yang ditampung oleh suaminya. Dia mengaku senang rumahnya ada banyak anak-anak. Untuk menampung anak-anak asuh, tiga kamar tidur khusus dipakai untuk tidur anak-anak perempuan. 

Sementara anak-anak laki-laki tidur di toko buah. Di tahun 2017, di rumah pasangan suami istri itu terdapat 15 anak asuh. Satu anak duduk di bangku TK, satu anak di SMP, tujuh anak di SMA, dan enam anak kuliah di STAIM Magetan. Dalam sebulan, rata-rata ia harus mengeluarkan biaya Rp 8 juta untuk makan dan uang saku anak asuhnya. 

Tak pelak, setiap hari dia harus memasak delapan kilogram beras. Belum ditambah dengan lauk-pauk yang harus disediakan setiap hari.

Meski berstatus anak asuh, Helmi memperlakukan anak-anak asuh layaknya anak kandungnya sendiri. Dia tidak pernah pilih kasih dalam memberikan perhatian. Selama tinggal bersama anak asuh, Helmi mengaku lebih banyak sukanya dibandingkan dengan dukanya. Dia lebih senang lantaran banyak anak-anak di rumahnya sehingga bisa saling bercerita dan berbagi. (*)

Baca juga : Tertangkap Guncang Dadu, Bandar Judi di Samarinda: Cuma Hobi Pak Pol

 




TINGGALKAN KOMENTAR