•   04 May 2024 -

Inforial DPRD Bontang

BBM Solar Sulit di Bontang, Dewan Panggil Pertamina

Advertorial - Asriani
04 Desember 2023
BBM Solar Sulit di Bontang, Dewan Panggil Pertamina Rapat gabungan komisi DPRD Bontang terkait kelangkaan BBM Subsidi di seluruh SPBU se-Bontang/Asriani - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM - DPRD Kota Bontang menggelar rapat dengar pendapat terkait kelangkaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi solar yang dikeluhkan pengendara  Perwakilan Persatuan Leveransir Bahan Bangunan (PLBB).  

Dalam rapat ini dewan menghadirkan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan, Kepala Bagian Perekonomian SDA Setda Bontang, Dinas Perhubungan, serta Kapolres Bontang, Pertamina Bontang, PLBB, serta Perwakilan SPBU Bontang, Senin (04/12/2023).

Di ruang rapat, Ichal selaku Ketua PLBB mempertanyakan BBM solar sulit didapatkan menggunakan antrean online. Bahkan mereka bisa antre sampai tiga hari baru dapat solar. 

“Kami nunggu berbeda dengan pertalite, karena kita antre sistem online di rumah,” tanya dia di ruang rapat. 

Di tempat yang sama, Anggota Komisi II DPRD Bontang Nursalam selaku memimpin RDP menyampaikan, apabila masyarakat mengantre sampai tiga hari itu sudah dianggap langka. Walupun antrean tak separah dengan subsidi pertalite karena mereka antre dari rumah. 

Apabila antrean sampai tiga hari mereka baru mendapatkan biosolar dengan kuota yang cukup untuk konsumtif Kota Bontang. Maka patut dicuriga ada kebocoran dalam distribusi. 

“Jadi tidak akan ada kebocoran kalau tidak ada dugaan keterlibatan orang dalam,” 

Ia pun mempertanyakan kepada Pertamina mengenai distribusi solar itu, kenapa tidak cukup dalam satu hari.

Baca Juga : Sopir Truk Mengeluh ke DPRD, Bisa Antre 3 Hari untuk Beli Solar di SPBU Se-Bontang

Menanggapi, Sales Branch Manager Rayon 3 Kaltimut Pertamina Patra Niaga, Irfan Utomo menuturkan, kuota biosolar untuk Kota Bontang sendiri sekitar 40 sampai 48 Kilo liter perhari. Dan ada satu SPBU di Bontang yang menerima subsidi solar dua hari sekali pengisian. 

Mengenai antrean online tersalurkan hingga tiga hari, karena SPBU Tanjung Laut dan Akawi kuota biosolar diberikan terbatas. 

Seperti SPBU Tanjung Laut, perharinya hanya menerima solar 8 kiloliter perhari. Sementara untuk SPBU Akawi, 8 ribu liter per dua hari. 

“Itu tidak bisa kami tambah lagi karena kuotanya memang seperti itu,” ujar Irfan menanggapi. 

Sementara untuk pembelian menggunakan antrean online SPBU memiliki grup dan dishare secara acak jam penyaluran solar. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pembelian BBM tidak itu-itu saja. 

“Jadi siapa yang standby di jam tersebut, dia yang dapat solar,” jelasnya




TINGGALKAN KOMENTAR